English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Kisah Cinta Tante Dan Keponakannya

Waktu itu saya masih sekolah di salah satu SMP favorit di Yogyakarta. Hari itu saya sakit sehingga saya tidak bisa berangkat sekolah, setelah surat ijin saya titipkan ke teman terus saya pulang. Ketika sampai di rumah Papa dan Mama sudah pergi ke kantor dan Mama pesan supaya saya istirahat saja di rumah dan Mama sudah memanggil Tante Fida untuk menjaga saya.

Tante Fida waktu itu masih sekolah di sekolah perawat. Sehabis minum obat, mata saya terasa mengantuk. Ketika mau terlelap Tante Fida mengetuk kamarku.

Dia bilang, "Dod, sudah tidur?" Saya jawab dari dalam, "Belum, tante!" Tante Fida bertanya, "Kalau belum boleh tante masuk." Terus saya bukakan pintu, waktu itu saya sempat kaget juga melihat Tante Fida. Dia baru saja pulang dari aerobik, masih dengan pakaian senam dia masuk ke kamar. Walau masih SMP kelas 2 lihat Tante Fida dengan pakaian gitu merasa keder juga. Payudaranya yang montok seperti tak kuasa pakaian senam itu menahannya. Kemudian dia duduk di samping. Dia bilang, "Dod, kamu mau saya ajari permainan nggak Dod?" Tanpa pikir panjang, saya jawab, "Mau tante, tapi permainan apa lha wong Dodi baru sakit gini kok!"

Tante Fida berkata, "Namanya permainan kenikmatan, tapi mainnya harus di kamar mandi. Yuk" Sambil Tante Fida menggandeng tanganku masuk ke kamar mandi saya. Saya sih mau-mau saja. Kemudian mulai dia melorotkan celana saya sambil berkata, "Wah, burungmu untuk anak SMP tergolong besar Dod." Tante Fida terkagum-kagum. Waktu itu saya cuma cengengesan saja, lha wong hati saya deg-degan sekali waktu itu.

Terus dia mulai membasahi kemaluan saya dengan air, kemudian dia beri shampo, terus digosok. Lama-lama saya merasa kemaluan saya semakin lama semakin keras. Setelah terasa kemudian dia melucuti pakaiannya satu demi satu. Ya, tuhan ternyata tubuhnya sintal banget. Payudaranya yang montok, dengan pent*l yang tegang, pantat yang berisi dan sintal kemudian vag*nanya yang merah muda dengan rambut kemaluan yang lebat. Kemudian dia berjongkok, setelah itu dia mengulum pen*s saya, dadanya yang montok ikut bergoyang. Dada dan nafasku semakin memburu.

Saya cuma bisa memejamkan mata, aduh nikmatnya yang namanya permainan s*ks. Kemudian, saya nggak tahu tiba-tiba saja naluri saya bergerak. Tangan saya mulai meremas-remas dadanya, sementara tangan saya yang satu turun mencari liang vag*nanya. Kemudian saya masukkan jari saya, dia meritih, "Akhh, Dodi!" Saya semakin panas, saya kulum bibirnya yang ranum, saya nggak peduli lagi. Setelah bibir, kemudian turun saya ciumi leher dan akhir saya kulum punting susunya. Dia semakin merintih, "Aakhh, Dodi terus Dod!" Saya nggak tahu berapa lama kami di kamar mandi, terus tahu-tahu dia sudah di atas saya. "Dodi sekarang tante kasih akhir permaianan yang manis, ya?"

Dia meraih kemaluan saya yang sudah tegang sekali waktu itu. Kemudian dimasukkan ke dalam vag*nanya. Kami berdua sama-sama merintih, "Akhh! Lagi tante.. lagi tantee." Terus dia mulai naik turun, sampai saya merasa ada yang meletus dari pen*s saya dan kami sama-sama lemas. Setelah itu kami mandi bersama-sama. Waktu mandi pun kami sempat mengulangi beberapa kali.

Setelah itu kami berdua sama-sama ketagihan. Kami bermain mulai dari kamar saya, pernah di sebuah hotel di kaliurang malah pernah cuma di dalam mobil. Rata-rata dalam satu minggu kami bisa 2-3 kali bermain dan pasti berakhir dengan kepuasan karena Tante Fida pintar membuat variasi permainan sehingga kami tidak bosan. Setelah Tante Fida menikah saya jadi kesepian. Kadang kalau baru kepingin saya cuma bisa dengan pacar saya, Nanda.

Untung kami sama-sama tegangan tinggi, tapi dari segi kepuasan saya kurang puas mungkin karena saya sudah jadi "Hipers*ks" atau mungkin Tante Fida yang begitu mahirnya sehingga bisa mengimbangi apa yang saya mau. Nah, buat cewek-cewek atau tante-tante bermukim di Yogya yang sama-sama tegangan tinggi, kapan-kapan kita bisa saling berkenalan dan berhubungan. Mungkin kita bisa bermain seperti Tante Fida.
Baca SelengkapnyaKisah Cinta Tante Dan Keponakannya

Oh Mama..

Kumpulan cerita Sex dan Kisah Panas Indonesia Khusus Dewasa ini adalah pengalaman seorang anak yang sableng. Mamaku, Susan, kini 41 tahun, keturunan Jawa dan ada masih darah Belanda dari pihak ayahnya ( Warisan kompeni dulu ), menikah di usia muda, dengan papa yang berbeda usia 12 tahunan, karena dijodohkan, dalam hal ini karena adanya hubungan bisnis antara orangtua mama dan papa, kini janda, bercerai dengan papaku, saat aku berusia 12 tahun. Kakakku Erni, 2 tahun lebih tua dariku, paling disayang sama oma dan opaku, waktu kakak naik ke kelas 2 SMA diminta oleh oma dan opa untuk melanjutkan di kota Bandung yang menjadi kediaman mereka. Kuliahnya pun juga di kota tersebut. Kalau lagi rajin seminggu sekali dia pulang, tapi kalau tidak amaka aku dan mama yang ke sana. Adapun mama bercerai dengan papaku, Bambang, seorang pengusaha yang sukses dan memiliki banyak Perusahaan dan bidang bisnis, karena papaku menikahi simpanannya. Mama tidak sudi dimadu Menurutku papaku itu amat sangat bodoh, meninggalkan wanita secantik dan seseksi mamaku. Aku amat membenci papaku, tidak pernah terlintas untuk memaafkannya. Sewaktu bercerai,papa memberikan rumah mewah dua lantai kepada kami,juga memberikan uang cerai yang amat besar pada mama. Untuk urusan biaya pendidikan, papa akan menanggung semua biaya yang diperlukan. Mama kemudian menggunakan uang tersebut ditambah uang yang mama miliki untuk mendirikan Perusahaan sendiri. Bergerak di bidang jasa, pelayaran, trading dan eksport � import. Kami kini hidup bertiga saja,untuk urusan rumah tangga, mama memutuskan untuk tidak memakai tenaga pembantu, katanya buat apa, toh tidak terlalu banyak kegiatan yang dilakukan kami bertiga, rumah juga tidak terlalu kotor, untuk urusan mencuci dan setrika, untuk cuci dan setrika mama menggaji mbak yang tinggal di dekat komplek kami, sudah kerja tahunan dengan kami, mama mempercayakan kunci rumah juga padanya, tidak harus datang setiap hari. Untuk makan, bisa membeli di luar atau mama yang akan memasak. Setelah bercerai, mama mencurahkan semua hidupnya untuk kami anak � anaknya, juga untuk mengurus Perusahaan yang dikelolanya. Ternyata otak bisnis mamaku juga oke, dalam waktu singkat Perusahaannya berkembang pesat dan memiliki beberapa anak Perusahaan di dalam dan luar kota. Papaku yang brengsek itu juga suka datang menjenguk anak � anaknya, tapi bagiku tidak ada yang special dan berkesan, ya Cuma formalitas saja. Kami bertiga hidup saling menyayangi, aku mencintai dan menyayangi mama dan kakakku,maklum ini mungkin karena aku merasa sebagai satu � satunya lelaki di rumah. Kehidupan sehari � hari berjalan biasa saja. Saat di rumah, mama tidak terlalu memperhatikan busana, kalau sudah pulang kerja atau saat santai, biasanya pakai daster atau baju tidur yang seksi dan mini. Mama tidak merasa canggung, biasa saja baginya. Kalau sedang ganti baju juga mama sering tidak menutup pintu kamarnya. Mungkin karena dia pikir toh di rumah hanya ada kami saja, dan akukan juga anaknya. Aku sih senang � senang saja dan tidak merasa aneh, maklum saat itu aku masih lugu. Kadang � kadang juga aku sering tidur di kamar mamaku, tentu saja saat itu tidak ada pikiran yang macam � macam. Mamaku sendiri sangat rajin merawat dirinya, kalau kita lihat, usianya seakan � akan masih seperti wanita yang berusia 25 tahunan saja, nggak kelihatan kalau anaknya sudah gadis dan perjaka. Mama rajin melakukan yoga dan senam, juga berenang. Kebetulan di halaman belakang rumah kami dibangun kolam yang tidak terlalu besar, dikelilingi tembok yang lumayan tinggi serta jauh dari tetangga. Mamaku sendiri memiliki wajah yang cantik, rada � rada berwajah indo, rambut panjang, tingginya sekitar 170 cm, bentuk tubuh yang menawan, perut yang masih rata, terutama dadanya yang sangat besar, yang kemudian aku tahu ternyata berukuran 38. Teman � teman yang main ke rumah mengatakan mamaku sangat seksi dan mempesona. Kakakku Erni, juga sama, mewarisi kecantikan mama, sama � sama berdada besar, walaupun tidak sebesar mama, tapi masih akan berkembang. Sepertinya wanita di keluarga mama memang memiliki dada yang besar dan aduhai, adik dan kakak mama juga sama. Singkat cerita,3 tahun sudah berlalu sejak perceraian sialan tersebut, waktu itu usiaku 15 tahun hampir 16, baru kelas 1 SMA, saat di mana memasuki masa tegangan tinggi dalam masa puberku. Libido remaja yang gampang naik dan mulai mau tahu lebih jauh mengenai wanita. Aku mulai sering mengakses situs � situs porno di kamarku, membaca majalah dan buku � buku porno, menonton film � film porno yang amat mudah dibeli. Apalagi kini kak Erni jarang di rumah, karena bersekolah di kota B, yah makin seringlah aku sendirian di rumah. Sering saat sedang berkumpul dengan teman � temanku, aku mendengar pengalaman mereka saat melepas keperjakaan, terus terang aku juga penasaran dan ingin sekali melakukan hal yang mereka ceritakan. Secara keuangan aku bisa dan mampu membayar wanita penghibur, bahkan teman � temanku juga menjanjikan akan membayarkan kalau aku mau, tapi aku tidak mau, karena aku takut dan juga ngeri resikonya melakukan dengan wanita penghibur. Jujur saja,kalau sedang membuka situs porno atau menonton BF, aku paling senang melihat wanita yang sudah dewasa, memiliki dada besar , dan memiliki bulu kemaluan yang lebat, apalagi kalau memiliki bulu ketek, ugh�.bisa gila aku membayangkannya. Aku juga mulai menyadari bahwa aku terpesona dan amat menginginkan mamaku,sudah melewati batas sayang anak ke mamanya, sudah bercampur dengan perasaan erotis yang menyenangkan. Bukannya kakakku tidak cantik dan mempesona, tapi bagiku mama adalah sosok wanita yang sempurna, sudah matang. Wanita dewasa yang kecantikan dan lekuk tubuhnya memancarkan sensasi sensual tersendiri. Perlahan tapi pasti, gairah dan hasrat di diriku semakin berkobar,aku yang dulu memandang mamaku sebagaimana mestinya, kini mulai melihat mamaku dari sudut pandang seorang pria. Kini aku sering mencuri � curi kesempatan saat mama sedang ganti baju, pura � pura duduk membaca dekat mama kalau mamaku sedang yoga, senam atau berenang. Kini aku mulai sering mengkhayalkan tubuh mama saat aku sedang bermartubasi. Selain itu aku mempunyai kegiatan baru yaitu mengintip mamaku yang sedang mandi, sebenarnya tidak bisa dibilang mengintip sih, kamar mandi mamaku itu terletak di dalam kamarnya, cukup besar ukurannya, karena di dalamnya ada bath tub, standing shower, dan wastafel serta kaca rias yang terpisah, dan saat mama mandi pintunya jarang dikunci, Cuma sedikit ditutup saja, sehingga aku cukup melihat dari celah pintu yang terbuka. Tidak puas, suatu hari timbul ideku untuk merekamnya, maka aku siapkan kamera dan dengan hati � hati merekamnya. Wah, hasil rekamannya sungguh amat indah, dan memperlancar masturbasiku. Tapi itu belum cukup, aku masih menyimpan hasrat untuk merasakan dan menyentuh secara langsung,dan dalam hal ini aku amat terobsesi dengan mamaku. Aku harus mencari cara dan kesempatan untuk memiliki mamaku seutuhnya. Kesempatanku amat besar, karena di rumah ini hanya ada aku dan mamaku, tinggal bagaimana aku mencari caranya. Kalau aku pikirkan secara mendalam,setelah bercerai,mamaku mencurahkan hidupnya untuk bekerja dan kami anak � anaknya. Seingatku mama tidak pernah menjalin hubungan dengan pria lain, berangkat dan pulang kerjapun selalu tepat waktu. Kalaupun ada urusan kerja di luar kota,sebisa mungkin mengajak kami. Hari liburpun dihabiskan bersama kami anak � anaknya. Apa mamaku tidak punya hasrat seks lagi ? Kalau melihat umurnya rasanya tidak mungkin. Rasanya aku harus mencoba mencari tahu hal ini. Biasanya kalau sudah selesai makan malam,aku dan mama menonton TV. Saat sedang nonton TV,biasanya aku sering menaruh kepalaku di kedua paha mama. Malam itu mama memakai baju tidur mini tanpa lengan berwarna putih, dengan belahan dada yang rendah, sehingga makin menonjolkan tetek mama yang besar tersebut, seakan tidak mampu menampung tetek yang besar tersebut. Ugh�ribet deh jadinya aku. Gairahku benar � benar membara, tongkolkupun sudah nyut � nyutan. Gelisah banget rasanya. Kami menonton tanpa bersuara. Akupun memulai percakapan. �Ma, boleh nggak Irwan nanya sesuatu�?� kataku,sambil membalikkan kepalaku dan badanku,kini kepalaku menatap ke arah perut mama. �Nanya apa�?� �Jangan marah ya Ma,� kataku lagi �Apaan sih, kok serius amat sih Wan,� kata mamaku. �Nggak, kan mama sudah lama hidup sendiri, apa nggak mau kawin lagi ma..?� kataku. �Ah kamu ini ada � ada saja. Nggak lah, kan mama sudah bahagia ada kamu dan kakakmu.Memang kenapa kamu tanya hal itu, mau punya papa baru ya..??� canda mamaku. �Enggak sih, Cuma Irwan ingin nanya saja kok ma.� Tiba � tiba aku mendapat ide untuk mencoba mencari kebutuhan seks mamaku. �Ma, jangan marah ya, memangnya mama nggak kesepian..? Mama kan masih muda,masih punya kebutuhan biologis,� kataku hati � hati. Kurasakan mamaku sedikit menegang dan terdiam sejenak. �Wan, kok nanyanya begitu sih, maksud kamu apa,� suara mama sedikit naik. �Irwan kan sudah gede ma, sudah mendapat pelajaran di sekolah, jadi Irwan tahulah soal kebutuhan pria dan wanita akan hal itu. Dan Irwan mau mama tahu, kalau Irwan juga menghargai semua keinginan ma. Mungkin dulu Irwan belum paham, tapi sekarang saat sudah tahu, Irwan jadi memikirkan mama, kan mama juga punya hidup.� jawabku sekenanya. �Wan�Wan, yang kamu pelajari itu memang benar, tapi ada juga yang namanya perasaan dan hati nak, hidup tidak hanya dari teori pelajaran saja, tapi juga dari pengalaman.� jawab mamaku. �Maksudnya apa ma..?� tanyaku bingung. �Sebagai wanita mama juga ada kebutuhan yang kamu katakan.Tapi mama juga tidak mau kecewa lagi Wan. Cukup sudah pengalaman pahit dari papamu itu. Bagi mama apa yang mama jalani dan juga memiliki kamu dan kak Erni, sekarang ini sudah cukup dan membahagiakan mama. Dan soal masalah kebutuhan biologis mama, mama rasa bukan masalah kamu, dan masih ada kesibukan dan cara lain untuk mengatasinya� jawab mamaku. Suasana jadi sedikit canggung, lama kami terdiam, hanya terdengar suara dari TV saja. �Ma, maafin Irwan yah sudah menanyakan hal yang membuat mama marah dan sedih.� �Nggak apa � apa kok Wan. Mama senang karena Irwan perhatian sama mama.� Kembali kami terdiam, mama mengelus � ngelus kepalaku. Aku juga diam saja, tetap dalam posisi kepala menghadap ke tubuh mama. Saat itu aku sedang berpikir, berarti mamaku sebenarnya memiliki kebutuhan seks. Tinggal bagaimana aku menciptakan situasi dan kesempatannya. Toh saat ini cuma ada aku dan mama, kak Erni tidak di rumah. Akupun memulai rencanaku. Aku segera menaikkan kepalaku ke dada mamaku.Pura � pura bermanja � manja. �Eh, kamu ngapain Wan�?� tanya mamaku kaget. �Irwan sayang mama, boleh nggak Irwan nenen sama mama.� �Ah, kamu ada � ada saja, kan kamu sudah besar nak,� mamaku tertawa. �Iya, tapi boleh kan Irwan nenen lagi kayak anak kecil,�pintaku manja. �Nggak ah�konyol deh kamu,�mamaku tertawa. �Boleh ya ma, kan selama ini nggak pernah,�kataku sambil berusaha mencium puting mama. �Jangan ah Wan,� kata mamaku berusaha dengan halus menggeser kepalaku, tapi aku terus saja bermanja � manja, akhirnya mamakupun tertawa dan berkata, �Yah sudah deh, kali ini saja ya, tumben kamu kolokan kayak gini Wan.� Yes, rencanaku mulai berhasil, mamapun segera menurunkan satu tali baju tidur di bahunya, terpampanglah satu tetek mamayang besar,padat dan masih kencang itu. Putih dengan puting yang juga besar. Lingkaran di sekitar pentilnya dan pentilnya berwarna coklat kemerahan. Aku benar � benar terdiam dan terpesona, walau sering mengintip, tapi berbeda sekali karena kali ini aku melihat secara langsung dari jarak dekat. tongkolku benar � benar mengeras sekali. �Lho kok bengong, tadi katanya mau nenen,� tegur mamaku. �Ngg, iya�iya ma, habisnya tetek mama besar banget, masih kenceng lagi,�kataku lagi. �Ah kamu bisa aja memuji mama yang sudah berumur ini,� mamaku tertawa. �Benar ma, benar � benar bagus dan mempesona,�jawabku jujur. Tanganku menyentuh tetek tersebut, sungguh nyaman rasanya, kenyal dan keras, sambil mendekatkan mulutku ke puting mama.Lama aku mengemut puting mamaku, sementara mamaku tetap menonton TV. Tangan mama mengelus � ngelus kepalaku, rasanya seperti anak kecil saja saat itu. Aku menghisap � hisap puting mama sambil sekali � kali memainkan lidahku. Puting itu kini benar � benar sudah membesar dan mengeras. Kurasakan mama mulai gelisah, tapi aku tetap melakukannya perlahan � lahan, aku tidak mau tergesa � gesa dan membuat mamaku curiga. Kini tanganku yang satu mulai meremas tetek mama yang satu lagi, aku meremas dan mengenggamnya tanpa melepasnya lagi. Lalu mama pun menurunkan tali baju tidurnya yang satu lagi, kini benar � benar bertelanjang dada. �Wan, nenen yang sebelah sini juga,� kata mamaku sambil tetap menonton TV. Akupun segera memindahkan mulutku ke tetek mama yang satu lagi. Aku melakukannya tetap seperti tadi, perlahan �lahan dan berusaha senatural mungkin, walau tongkolku sudah berdenyut � denyut, tapi aku tetap sabar. �Ugh�,�terdengar suara mamaku pelan, duduknya pun mulai gelisah, nafasnya mulai berat. Aku tetap diam saja, seolah � olah tidak tahu. Hanya kali ini aku mulai memainkan � mainkan lidahku dengan lebih cepat di puting mama. �Ah�,� kali ini elusan mama di kepalaku mulai berubah menjadi sedikit menjambak pelan rambutku. Akupun menghentikan kegiatan nenen tersebut, dan langsung mengubah posisiku menjadi posisi duduk, di sampingku mama duduk dengan dada telanjang, kedua teteknya yang besar benar � benar menantang, dengan puting yang dalam kondisi mengeras. Ugh�sabar dikit kataku dalam hati. �Sudah dulu ma nenennya,� kataku santai. Sekilas aku merasa melihat raut muka mama sedikit kecewa, namun mama bisa mengontrolnya dengan baik. �Benar nih, memangnya sudah kenyang nenennya, Wan, katanya mau kayak anak kecil,� mama mencoba menetralkan dirinya dengan bercanda. �Iya, tapi nanti � nanti boleh lagi ya ma, Irwan senang deh bisa nenen kayak dulu.� �Iya, iya, boleh kok, mama juga seperti mengingat kamu waktu kecil dulu� kata mamaku lagi. Sebenarnya aku sengaja berhenti, yang penting aku sudah mendapat jalan masuk untuk melaksanakan niatku.Aku pun terdiam dan menonton TV. Mama juga menonton TV, tapi entah lupa atau disengaja,tali baju tidurnya tidak segera ia naikkan, jadilah pemandangan tetek mama yang indah terpampang jelas di sampingku. Aku pura � pura saja seperti tidak ada apa � apa. tongkolku benar � benar keras sekali saat itu, karena mataku terus melirik tetek mama. �Ma, Irwan sudah ngantuk nih, tidur duluan ya. Irwan boleh tidur di kamar mama kan ?� tanyaku. �Ya sudah, sana kamu duluan, iyalah boleh, biasanya juga sering tidur dikamar mama,� jawab mama. Akupun segera bangun, dan langsung menuju kamar mama, sambil berjalan ke sana, aku tersenyum karena sebentar lagi nampaknya rencanaku akan segera berhasil. Sesampainya di kamar mama,aku segera membaringkan diri, sambil pura pura tidur, tongkolku sudah lumayan tenang kini. Tidak berapa lama mama masuk ke dalam kamar, mama ke kamar mandi sebentar, lalu naik ke tempat tidur, mengecup pipiku, mengira aku sudah tidur. Ada sekitar setengah jam aku pura �pura tidur, aku juga tidak terlalu yakin kalau mama sudah tidur pulas, tapi aku sudah menetapkan hati, Inilah saatnya, sekarang atau tidak sama sekali, tidak boleh mundur lagi. Kulihat mata mama masih terpejam. Rencanaku, kalau aku pura � pura nenen lagi, paling mama berpikir karena aku lagi kolokan. Akupun mulai mendekatkan kepalaku ke arah mama yang sedang menghadap aku. Mula � mula aku menghisap tetek mama tanpa menurunkan tali baju tidur mama. Mama diam saja,tidak ada larangan. Tangankupun mulai berani menurunkan kedua tali baju tidur mama. Mama diam saja, tidak ada larangan. Kini aku menghisap tetek mama dengan bebasnya, tanganku yang satu mulai meremas � remas dan memainkan puting tetek mama. Mama masih terpejam, tapi kurasakan tubuhnya mulai menggeliat. �Ugh..Ooohh..,�terdengar mama mendesah pelan. Aku makin bersemangat dan bergairah mendengarnya. Mulutkupun mulai berpindah � pindah dari puting satu ke puting lainnya. Ada sekitar 10 menit aku memainkan tetek mamaku, dengan kondisi mama tetap terpejam. Tapi aku yakin mama belum tidur. Nampaknya mama menikmatinya. Akupun makin berani dan tangankupun mulai bergerak ke bawah baju tidur mama, ke arah selangkangan mama. Saat tanganku mendarat di atas celana dalamnya, tiba � tiba tangan mama memegang tanganku, dan menepisnya dengan halus. Kini matanya tidak terpejam lagi. Mama kini dalam posisi duduk di atas tempat tidur. �Cukup Wan, jangan lebih dari itu. Mama tahu dan mengerti kamu sudah besar, sudah masuk usia remaja, mama juga paham kamu bilang mau nenen ke mama sebenarnya karena kamu mulai ingin tahu tubuh wanita.� kata mama. �Mama tidak keberatan kamu bermain � main dengan tetek mama, tapi jangan lebih dari itu ya Wan,�kata mama lagi. �Tapi ma, kenapa harus begitu, mama jahat, kenapa mama seperti itu,� aku berargumen. �Wan, aku ini mamamu, tidak boleh kita melakukan hal yang seperti kamu inginkan itu,�kata mama lagi. �Mama bohong, sebenarnya mama menikmati kan. Sebenarnya mama juga inginkan,�aku terus menyerang pertahanan mamaku. �Memang, tetapi hanya sampai batas itu, tidak bisa lebih jauh lagi,� jawab mama tenang. �Irwan sayang mama, dan mama harus tahu itu, Irwan mau melindungi mama,tidak mau mama kecewa, juga mau mama menjadi yang pertama bagi Irwan, mama tidak akan kecewa atau disakiti lagi, karena Irwan menyayangi dan tidak akan pernah mau menyakiti hati mama.� Hening sesaat, nampaknya mama terguncang mendengar kata � kataku, mama terdiam dan menundukkan kepalanya, kulihat mama meneteskan air matanya. Aku terkejut dan segera bangkit, aku peluk mamaku. �Ma, mama marah yah�?� �Tidak sayang, mama tidak marah, justru mama bahagia, karena Irwan menyayangi dan amat perhatian sama mama. Benar � benar tidak mau mama kecewa lagi.� Lalu mama juga memelukku, lama kami saling bepelukkan, kemudian mama berkata kembali, �Mama senang dan sekaligus bingung, karena kamu memilih mama sebagai yang pertama dalam hidupmu. Seharusnya kamu memilih gadis lain Wan.� �Ma, bagi Irwan, mamalah yang terbaik, mamalah yang harus memiliki Irwan pertama kali, tidak ada penyesalan, bahkan Irwan akan merasa bahagia ma.� Mama masih terdiam dan tetap memelukku, sudah tidak menangis lagi, tangannya membelai lembut kepalaku. Aku diam saja, membiarkan mama bermain dengan pikirannya. Lalu mama berkata kembali �Sebenarnya kita tidak boleh melakukan hal ini, aku mamamu dan kamu anakku. Garis itu tidak boleh dilanggar�� �Tapi ma�,�aku memprotes, tetapi diam kembali karena mama segera memotong kalimatku �Toh yang melakukannya adalah kita, tak ada orang lain yang dirugikan, tak ada orang lain yang disakiti, semua resiko dan tanggung jawab adalah milik kita.� �Jujur saja, mama juga wanita yang punya kebutuhan seks, tapi mama takut menjalin hubungan lagi karena mama tidak mau mama dan anak � anak mama kecewa kembali. Kala kamu mau tahu saat hasrat mama muncul dan tak tertahankan, mama menggunakan vibrator dan masturbasi, toh yang namanya gairah akan hilang, kalau sudah orgasme. Tak perlu menjalin hubungan kalau hanya untuk mengatasi hal itu.� �Tapi tadi saat kamu minta nenen, dan memainkan puting mama, mama mulai merasakan api gairah yang ada di dalam mama, kembali menyala, walau awalnya ragu, namun mama yakin, dengan kamu mama tidak akan kecewa dan sakit, kita sama � sama menyalurkan hasrat terpendam kita.� �Mama sadar mama tidak bisa dan trauma dengan pria lain, tapi mama tahu kalau dengan Irwan, mama tidak akan sakit, karena Irwan menyayangi mama. Juga lebih baik mama yang mengajari dan memuaskan keingintahuan seks kamu daripada kamu harus melakukannya dengan perempuan penghibur.� Mama melepaskan pelukannya, lalu berdiri dan melepaskan baju tidurnya. Kini hanya bercelana dalam saja. Lalu mama berbaring. �Wan, ingat ini hanya menjadi rahasia kita berdua, kamu boleh memiliki mama kapanpun, namun jangan sampai kakakmu tahu.� �Kini kamu lakukan yang kamu inginkan ke mama, jangan takut mama akan membimbing dan mengajarimu. Nanti kamu sendiri yang harus membuka celana dalam mama. Puaskan mama dan dirimu.� �Lakukan dengan santai saja Wan. Mama mau pengalaman pertama kamu ini menjadi pengalaman yang berkesan dan indah dalam hidupmu.� Aku yang tadi hanya terdiam, antara percaya dan tidak percaya akan kesempatan ini, segera bergerak, aku berbaring di samping mama, aku Cium bibir mamaku, lidah mama dan lidahku bertautan dengan penuh gairah. Tanganku mulai meremas � remas tetek mamaku, memilin � milin puting mamaku. Tangan mama juga tidak tinggal diam, mengelus � ngelus tongkolku dari bagian luar celana pendekku. Ugh�nikmat sekali elusn tangan mamaku. Kini aku mulai menciumi tetek mamaku, mengulum, menjilati puting mama, mama menggeliat � geliat dan memeluk tubuhku. Tangan mama mulai membantu membuka kaosku, lalu celanaku, kini aku dalam kondisi telanjang, masih tetap menindih mama, dengan rakusnya aku terus meremas � remas da memainkan tetek mama, gairahku makin meninggi melihat mama yang nampaknya menikmati saat teteknya aku pemainkan. Tangan mama kini mengelus dan mengocok tongkolku dengan lembut. �Wah besar juga tongkolmu Wan, sebagai lelaki kamu harus bangga.� �Ahh�enak ma, terus kocokin tongkol Irwan ma,� kataku di sela kesibukanku memainkan tetek mama. �Wan, sudah dulu dong mainin tetek mama, masa kamu mau diamin saja memiaw mama.� Terus terang, bukannya tidak mau, tetapi aku memang belum pengalaman sih. Tapi dengan yakin, perlahan aku mulai menurunkan posisi badanku, hingga kini menghadap tepat di atas celana dalam mama. Tanganku mulai memegang celana dalam mama, meraba dan mengelusnya, kurasakan tebal dan terasa rambut kemaluan yang lebat di baliknya. Mulutku mulai mencium pinggiran selangkangan mama. Mama mulai membuka kedua kakinya. Secara spontan aku menarik celana dalam mama perlahan � lahan. Kini mamaku dalam posisi telanjang bulat. Aku hanya bisa meneguk ludah menyaksikan memiaw mama yang terpampang begitu dekat dan indah di depan mataku. Aroma yang belum pernah kuciumselama ini, terasa ke hidungku, rasanya amat menggoda. Rambut kemaluan mamaku benar � benar lebat dan menutupi memiaw mama, sesuai dengan kesukaanku, tongkolku benar � benar berdenyut � denyut kencang. Tanganku mulai mengelus � ngelus rambut kemaluan mama, terasa tebal dan menggairahkan sekali. Aku mulai mengingat � ngingat adegan di film � film BF yang pernah kutonton. Seakan tahu apa yang kupikirkan, mama mulai berkata �kok bengong lagi Wan, kamu lakukan saja apa yang mama perintahkan ya. Sekarang kamu jilati dan mainkan memiaw mama dengan lidah dan tanganmu. Kalau susah kamu lebarkan dengan tanganmu, lubang memiaw mama.� Mama mulai melebarkan kakinya, membuka selangkangannya yang indah, menampakkan puncaknya yang menggoda.Akupun mulai menyibak rambut kemaluan mama yang lebat, jariku membuka memiaw mama secara perlahan.Persis seperti film yang kulihat. �Nah kalau sudah, coba kamu lihat di sekitar lubang memiaw mama, ada daging kecil yang menonjol keluar, seperti butir kacang, itu namanya kelentit atau sering disebut itil,sayang. Nah bagian itulah yang harus kamu mainin dan jilatin pada memiaw mama. Mama akan merasa nikmat saat kamu melakukan itu.� Tanpa menunggu lama lagi, akupun mulai memainkan dan menjilati itil mama dengan lidahku, aroma yang tercium sungguh amat enak terasa di hidungku. Mula � mula aku pikir apa yang aku lakukan salah, tapi perlahan pasti kulihat tubuh dan pinggul mamaku mulai bergoyang � goyang. �Ah�Oooohhh..Ssss�.enak Wan, Ugh�.� �Ughhh�jilat terus Wan,� mama mendesah semakin kuat, goyangan badannya semakin terasa. �Ooohhhh�.pintar kamu Waaann, aaahhhh�.cepat pandainya�� �Oooohh�Aaahhhh�.mama�mama�mau�sedikiiittt lagi,�tangan mama mulai meremas rambutku, mama makin melebarkan kakinya, geliat pantat mama semakin liar, akupun makin bersemangat memainkan dan menjilati itil mama. Lidahku menari � nari dengan liar dan cepat, menyapu permukaan memiaw mamaku yang sudah mulai basah. Sensasi yang kurasakan saat itu sukir dilukiskan, kurasakan batang tongkolku sudah amat keras dan berdenyut � denyut. Melihat mamaku yang telanjang, dan mendesah � desah keenakkan saat itilnya kujilati sungguh membuat gairah dan birahiku membara. Badan mamaku bergetar hebat, dan diiringi desahan nikmat yang panjang, kurasakan memiaw mama menyemburkan cairan hangat yang nikmat�Mama terdiam sesaat, lemas, aku mengelus � ngelus memiaw mamaku dengan lembut dengan jariku. �Ughh�nikmat sekali rasanya Wan, sudah lama mama tidak mengalami orgasme saat dijilati seperti tadi. Rasanya enak betul, kamu pintar dan cepat belajar sayang. Tunggu sebentar ya, mama akan gantian memberikan kenikmatan kepada kamu.� lalu mama pun bangkit dari posisinya, menyuruhku berbaring. Diam sebentar mengamati tongkolku, karena baru sekarang dapat melihatnya secara jelas. �Wah�panjang dan besar juga tongkol anak mama, kayaknya ada sekitar 20 cm, pastinya ini bukan dari turunan papa kamu yang brengsek itu. tongkol kamu jauh lebih bagus dan besar dibandingkan si brengsek itu,� sindir mamaku sinis terhadap papaku. Aku jadi menyadari betapa bencinya mamaku terhadap papaku, dan entah kenapa mendengar perkataan mamaku, membuat aku senang dan bangga, karena dalam satu hal ternyata aku lebih hebat dari papaku. Makin keras saja rasanya tongkolku kini. Mamaku mulai memainkan batang tongkolku dengan tangannya yang halus, enak benar rasanya, jempol tangannya mengurut � ngurut kepala tongkolku dengan lembut. Aku hanya bisa merem melek saja merasakannya. Lalu mama mulai mendekatkan mulutnya ke arah tongkolku. Kurasakan rasa nikmat yang luar biasa ketika lidahnya mulai memainkan kepala tongkolku. Seluruh tubuhku rasanya lemas tak berdaya. Lalu perlahan tapi pasti tongkolku mulai masuk ke dalam mulut mama. Nikmat rasanya saat mama mengulum, mengisap batang tongkolku, juga saat lidahnya menjilati kepala dan batang tongkolku. Rasanya tidak bisa kupercaya, tongkolku bisa masuk ke dalam mulut mama yang mungil dan sensual itu, lembut sekali rasanya elusan bibirnya menyentuh batang tongkolku. Tangan mama juga mengelus � ngelus biji pelerku, enaaak banget rasanya. Sesekali mulut dan lidah mama mengulum dan menjilati bijiku. Service mama yang enak ini benar � benar membuatku kelojotan dan hanya bisa merem melek merasakan kenikmatan dan sensasi yang luar biasa ini. Sambil mengulum tongkolku, sesekali mama menatapku. Sungguh luar biasa sensasi yang dirasakan saat kita melakukan kontak mata saat sedang diberikan oral seks. Lagi enak � enaknya mama berhenti. Aku mau protes, tapi mama segera berkata. �Untuk pemula, daya tahanmu cukup baik. Mama sebenarnya mau mengulum tongkol kamu kembali, sampai kamu keluar, tapi untuk pengalaman pertama kamu, mama ingin kamu merasakan yang terbaik dan juga harus mengeluarkan sperma kamu di tempat yang special�di dalam memiaw mama sayangku. Nah kini kita mulai, jangan takut, mama akan bimbing kamu.� Mama mengocok �ngocok kotolku, lalu mulai berbaring. Aku disuruhnya untuk memposisikan diri di atasnya. Mama mulai membuka kedua kakinya, memperlihatkan memiawnya yang menawan. Tangannya membuka lubang di memiawnya, menunjukkan jalan ke arah lubang kenikmatan miliknya. �Karena ini yang pertama, maka mama bantu kamu dulu menunjukkan arah yang tepat, kalau sudah sering, pasti nanti kamu mahir dengan sendirimya, yang.� Lalu tangannya memegang batang tongkolku, menuntunnya ke arah yang benar, ke dalam surga kenikmatan. Agak sulit pertama � tama, karena tongkolku yang cuup besar dan juga karena memiaw mama yang sempit karena sudah lama tidak dimasuki tongkol. Jleb�.perlahan kepala tongkolku menerobos ke dalam lubang memiaw nikmat milik mama, tubuh mama agak bergetar saat tongkolku menerobos masuk, kembali mama melebarkan kakinya dan menaikkan pantatnya perlahan, hingga batang tongkolku masuk seluruhnya ke dalam lubang memiaw mama. Sungguh suatu sensasi kenikmatan yang luar biasa yang kurasakan pertama kali seumur hidupku. Saat tongkolku berada di dalam memiaw mama, rasanya sangat nyaman, hangat dan berdeyut � denyut dengan nikmatnya. Jadi inilah rasanya memasuki memiaw seorang wanita, semakin nikmat karena ini adalah memiaw mamaku yang benar � benar aku inginkan. memiaw yang sudah melahirkan dua orang anak, namun tetap terasa nikmat dan berkualitas. �Santai saja Wan, pompa tongkolmu naik dan turun, jangan tergesa � gesa, nikmati, buat pengalaman pertamamu ini berkesan. Keluarkan di dalam memiaw mama ya sayang,� mama mengajari dan memberiku semangat dengan lembut. Akupun mulai bergerak seperti yang diajarkan mamaku. Pantatku naik dan turun, tongkolkupun mulai memompa dengan nikmatnya di dalam memiaw mamaku. Sungguh amat sangat niiikkkmaaattt, kulakukan dengan perlahan � lahan, tidak tergesa � gesa, sekali � kali bibirku mencium bibir mamaku dengan lembut dan pnuh gairah. Kulihat tetek mamaku yang besar itu bergoyang � goyang seiring pompaanku tongkolku dalam memiaw mama. Sungguh enak dilihat, satu tangankupun mulai ,eremas � remas dan memainkan putingnya, sekali � kali kuhisap dan kujilati. Cukup lama juga aku memompa tongkolku, mama mulai mendesah � desah, dan menggoyang � goyangkan pinggulnya� �Aahhh,,,Ahhhh, terus Wan, pintar juga kamu.� �Ooohhhh�.enak�sudah lama memiaw mama tidak dimasuki tongkol, jadi rasanya nikmat..� �Ugh�ughhh�� �tongkol kamuuu�benar �benar enaaakk�aaaahhh.� �memiaw mama juga nikmaaattt�sempiit dan enaak� �Aahhh�.mama sudah mau keluar yang� Kurasakan memiaw mama menyemburkan cairan hangat ke tongkolku, mama nampak lemas dengan ekspresi penuh kepuasan di wajahnya. Mama meminta aku berhenti sebentar, tapi aku tdak mau dan terus memompa. Mama nampak lemas, matanya merem melek, mulutnya mendesah � desah, sementara pinggulnya makin bergoyang dengan liar dan cepat mengimbangi gerakkan tongkolku. Tentu saja aku merasakan semakin nikmat, apalagi mama makin melebarkan kakinya, sehingga tongkolku semakin leluasa menerobos memiaw mamaku yang terasa sempit karena lama tidak dihajar tongkol. Gerakanku makin kupercepat, bibir, leher dan tetek mamaku bergantian aku jilati dan ciumi. Ploook�plookk..plookkk�, bunyi pompaan tongkolku terdengar jelas saat memompa memiaw mamaku yang sudah basah itu. �Aaahhh�.ahhhh�nikmaaat nggakkk sayang�� �Pastiii ma�.oohhh�� �Ughhhhh�Oohhhh�.� �Terus yang mama mau keluar lagiii�� Kurasakan tongkolku juga berdenyut � denyut lebih keras, rasanya aku juga mau mencapai puncak, Aku segera mencium bibir mamaku dengan ganasnya, lidahku dan lidah mama saling bertautan dengan penuh gairah, kutindih dan kupeluk tubuh mamaku dengan kuat�Kurasakan memiaw mama menyemburkan cairan, mama orgasme lagi, hampir bersamaan tongkolkupun menyemburkan cairan sperma dengan kuat dan cukup banyak. Kurasakan tubuh kami sama � sama bergetar dengan nikmat. Lalu akupun terkulai, masih menindih tubuh mamaku, lemas tapi puas dan dipenuhi rasa nikmat. tongkolku masih berdenyut � denyut. Akhirnya kurasakan juga kenikmatan bersetubuh, memang nikmat, tapi terasa makin dan lebih nikmat karena pertama kali aku melakukannya denga mamaku tersayang. Kami berbaring berdampingan sambil berpegangan tangan. �Kamu hebat sayang�mama benar � benar puas.� �Aku juga ma.� �Sini mama bersihkan tongkol kamu,� kata mama, lalu mama mulai menjilati sisa � sisa sperma dari tongkolku. �Benar � benar masih mudah dan bersemangat, tongkol kamu masih keras.� �Irwan sayang, mama bahagia dan tidak menyesal melakukan hal ini. Kamu membuat mama merasakan kembali menjadi wanita. Kamu hebat, jauh lebih kuat dari papa kamu. Mulai sekarang kamu boleh melakukannya kapan saja, kalau kamu mau tinggal bilang ke mama. Pasti mama bersedia, kecuali saat mama datang bulan, cukup mama service kamu dengan oral. � �Tentu saja mulai sekarang kamu harus tidur di kamar bersama mama, kamu harus memuaskan mama dan diri kamu setiap hari, kecuali kalau ada kakak kamu ya, harus hati � hati, jangan sampai ketahuan.� Aku senang sekali mendengar perkataan mamaku. �Baiklah, tapi mama juga harus janji, mama mau mengajari aku yah, juga mau menuruti semua keinginanku dalam melakukan hubungan seks, kalau aku mau mama begini atau mama begitu seperti di film yang aku lihat, mama nggak boleh protes ya.� �Mama benar � benar tipe wanita idamanku, tinggi, cantik, bertetek besar, memiliki rambut kemaluan yang lebat, tapi ada satu yang kurang, kuharap mama mau melakukannya, karena aku senang dan suka sekali.� �Apa itu Irwan sayang ?� �Irwan mau mama mulai menumbuhkan bulu ketek, jangan mama kerok atau cabuti, tidak perlu lebat ma, karena Irwan suka sekali dengan bulu ketek, bagi Irwan itu sangat merangsang dan menggairahkan. Kalau dirawat kan tidak bau, apalagi mama yang rajin merawat tubuh. Pokoknya mama harus menuruti permintaan ini ya.� �Tentu sayang, pasti mama turuti,mulai sekarang mama akan membiarkan bulu ketek mama tumbuh demi kamu. Senang dan bahagia sekali mama, karena tubuh mama ternyata sesuai dengan keinginan kamu. Rasanya mama kembali muda.� Lalu kami kembali berpelukan,malam itu aku kembali menggarap memiaw mamaku 2 kali lagi. Mama berbaring di sampingku,telanjang,tertidur pulas. Aku masih belum tertidur. Masih berpikir atas apa yang baru kualami, sedikit tidak percaya akan semuanya. Tapi sudahlah, semua yang kuinginkan sudah terjadi, mamaku puas, aku puas. Bagiku apa yang kami lakukan adalah jalan kami bersama, kami yang merasakan, tidak ada penyesalan, tidak ada orang lain yang dirugikan. Rasanya bahagia sekali�.. Tanpa terasa sudah hampir 2 bulan, aku menjalani babak baru kehidupan dengan mamaku. Aku juga sudah semakin pandai saja dalam urusan Seks. Mama benar � benar membimbing aku untuk memahami tekhnik dan juga cara memuaskan seorang wanita dalam hal berhubungan badan. Semua yang selama ini hanya bisa kufantasikan dan kusaksikan lewat film saja, kini dapat kupraktekkan secara langsung. Mama selalu ada dan menjadi pembimbingku yang seksi dan menggairahkan, selain itu memang mama seperti mendapatkan diriku sebagai oase baginya guna menyegarkan semua dahaga seksnya yang lama terpendam. Namun sedikit banyak aku berpikir betapa tololnya papaku meninggalkan wanita sehebat dan seseksi mama, tadinya aku berpikir mungkin karena mama adalah tipe yang kolot dan konvensional, tapi ternyata tidak. Aku sendiri juga kaget karena untuk urusan seks, mamaku ternyata hebat dan panas, selalu berusaha memenuhi dan memuaskan keinginan pasangannya. Buktinya semua keinginanku selalu diturutinya. Mama bercerita dulupun dia selalu berusaha memenuhi keinginan papaku, menonton film BF punya papa untuk mempelajari posisi dan hal yang bisa menyenangkan pasangannya. Ah�persetan dengan ketololan papaku, sekarang ada aku yang bisa membahagiakan mama. Hidup yang sekarang kujalani sangatlah indah. Kecuali saat kak Erni pulang saja, aku harus menahan diri. Untuk tidur di kamar mama sih nggak masalah, karena kak Erni tahu, dari dulu aku suka kadang � kadang suka tidur di kamar mama, tapi sekarang dia tidak tahu, kami bukan hanya sekedar tidur. Kalau tidak ada kak Erni, aku dan mama benar � benar memuaskan hasrat seks kami sepuasnya. Kapanpun aku mau, aku tinggal lakukan. Saat mama di dapur, di kolam renang, di meja makan, saat aku mau, tinggal kusodok saja memiaw mamaku, dan mama juga tidak pernah menolak. Bahkan kalau saat sedang mengantar mama pergi dan aku mau, mama akan membuka resleting celanaku dan meng-Oral aku, sementara aku tetap menyetir. Kadang kalau malam minggu atau hari libur, aku dan mama berjalan � jalan ke mall, makan di luar, nonton bioskop, kayak anak muda yang berpacaran saja. Yang pasti aku tidak perlu takut mama akan hamil, walau usia mama saat aku mulai menyetubuhinya memasuki usia 35 tahun dan masih memungkinkan hamil, namun aku tak perlu khawatir. Mama bilang saat bercerai dulu mama sudah memasang spiral KB, sewaktu mama berhubungan denganku pertama kalinya, besoknya mama kembali memeriksakan spiralnya dan memasang ulang untuk memastikan keamanannya. Mama bilang dia sebenarnya tidak keberatan kalaupun nantinya bisa hamil, namun dia bilang daripada jadi omongan orang, pertanyaan Kak Erni, belum lagi karena mama bekerja, maka sebaiknya pasang alat pengaman saja. Selain itu kata mama dia mau aku menikmati saat berhubungan, kan nggak adi kalau mama bisa enak orgasme, sementara aku harus mencabut tongkolku saat aku mau klimaks Cuma untuk mengeluarkan spermaku karena takut mama hamil, mama mau aku juga nikmat dan mengeluarkan spermaku di dalam lubang memiawnya. Lagipula mama juga lebih enak kalau aku keluar di dalam, katanya rasanya nikmat saat spermaku menyemprot dinding memiawnya. Duh senang dan terharunya aku, mamaku begitu memperhatikan hal itu, mau aku mengalami kenikmatan seutuhnya. Bagiku mama bukanlah wanita murahan atau gampangan,mama rela dan memberikan semuanya kepadaku karena mama merasa nyaman dan aman. Aku menyadari mama sangat peduli dan selalu berusaha memuaskan pasangannya, dalam hal ini aku, bila mama mengalami kenikmatan, maka mama juga mau hal yang sama untuk aku. Kita tidak bisa menilai wanita hanya dari luarnya saja, terkadang wanita contohnya mamaku yang kalau sehari � hari terlihat sopan dan santun, namun saat di atas ranjang, mempunyai sisi lain yang bisa membuat kita tercengang dan puas. Mamaku benar � benar berkelas. Tidak merasa sungkan atau canggung membicarakan atau memenuhi keinginanku, karena seks yang nikmat adalah bila pasangan yang melakukannya sama � sama mengerti dan tahu keinginan masing � masing dan mau terbuka mengatakan hal yang kurang atau membuat sakit pasangannya, atau pura � pura suka padahal tidak pada gaya ini atau gaya itu. Seks yang kami lakukan selalu terasa panas dan nikmat karena kami selalu berusaha memberi dan menerima dengan sepenuh hati. Mama sendiri mengatakan bahwa untuk urusan seks, aku memiliki stamina dan daya tahan yang kuat, bahkan mama suka kewalahan, tapi mama senang karena selalu mengalami kepuasan berkali � kali setiap melakukan hubungan seks. Mama merasa gairahnya yang sempat padam kini menyala kembali dan bisa disalurkan. Apalagi kalau sedang berhubungan dan aku sudah keluar, tongkolku juga cepat lagi bangunnya, mungkin karena aku masih muda. Kalau hanya ada kami saja di rumah, mama selalu memakai baju tidurnya yang seksi, kadang hanya BH dan CD, tapi seringkali aku meminta mama untuk telanjang saja. Biasanya kalau ada teman yang mau datang aku bilang dulu ke mama atau menelepon dahulu, biar mama memakai busana yang sopan, kan nggak lucu kalau temanku datang mendapatkan mama yang memakai baju seksi. Mama selalu menuruti keinginan dan fantasi yang aku miliki, terkadang aku membawa laptopku dan menonton film BF yang aku download dari internet untuk memberitahu bahwa aku ingin gaya seperti inu atau begitu, juga tidak menolak saat aku mau merekam saat kami sedang berhubungan, alasanku karena aku mau menontonnya di lain waktu, mama tidak keberatan karena tahu aku nggak bakal memperlihatkan ke orang lain, hanya unuk konsumsi aku dan mama saja ( Lagipula memangnya aku gila apa, memamerkan film kayak gini ke orang lain, bisa heboh dong ). Singkat kata mama selalu berusaha menuruti semua hasrat dan fantasiku, karena mamapun menikmatinya. Mungkin ini yang disebut puber kedua pada diri mama. Suatu hari saat mama dan aku sedang libur, aku meminta mama untuk melakukan masturbasi dan juga main � main dengan vibrator� Aku duduk di sofa seberang, mengelus � ngelus dan memainkan tongkolku, mataku tak lepas pada pemandangan panas di sofa di seberangku. Mamaku yang dalam keadaan bugil, posisinya rebahan, kedua kakinya membuka lebar, memperlihatkan memiawnya yang tebal, rambut kemaluan yang tebal menambah keindahannya. Tangannya menuju ke arah memiawnya, mengelus � ngelus permukaan memiawnya, memainkan rambut kemaluannya, lalu jarinya mulai membuka lebar memiaw tersebut, tangan yang satu lagi segera memainkan itilnya, menggosok � gosok dan mengurut secara cepat itilnya. Mulutnya mendesah dan matanya merem melek, nampaknya menikmati sekali. Aku menyaksikannya dengan amat senang, tongkolku berdenyut � denyut keras, tegang sekali. �Ooohhh�Ahhhh�� �Ahhhh��.,� desahan mama semakin keras, pinggul mama bergoyang semakin cepat,jarinya makin cepat memainkan itilnya�teteknya yang besar nampak bergoyang dengan indahnya. Tak lama kemudian mama berhenti sebentar dan mengambil vibrator di sebelahnya, lalu memandangku, sambil memandangku mama mulai menjilat dan memainkan vibrator itu di mulutnya. Ugh�benar � benar merangsang aku. Lalu vibrator itu dimainkan ke sekitar teteknya. Senang sekali aku melihatnya. Kini vibrator itu mulai diarahkan ke lubang memiawnya, Jleb�masuk ke dalam memiaw mama. Mama mengocok � ngocok vibrator itu, sekali � kali memainkan pengatur getaran di ujungnya. Mendesah dan menggeliat � geliat, sementara tangannya secara cepat memainkan vibrator tersebut. Sekali � kali terdengar suara getaran dari vibrator tersebut. Aku terus melihat adegan tersebut, mataku terpaku ke arah memiaw mama yang indah,benar � benar merangsang, belum lagi desahan dan ekspresi wajah mama yang sangat menikmati. Akupun bangkit dan pindah ke samping mama. Sementara mama tetap melanjutkan bermain dengan vibrator. Tanganku mulai meremas � remas tetek mama. Sekali � kali kupilin putingnya. Lalu tanganku bergerak ke bawah, aku mulai membelai rambut kemaluan mama yang lebat itu, lalu tanganku mulai memainkan dan mengusap � ngusap itil mama dengan cepat. Sementara mama tetap mengocok vibrator itu dalam lubang memiawnya. Lama � lama gerakan pinggul mama semakin cepat, jemariku juga makin lincah memainkan itil mama. Diiringi desahan nikmat mama mengalami orgasme. Lemas� �Oohhh�lemas sekali.� �Tapi enakkan mamaku sayang.� �Iya sih, kamu ini ada � ada saja mintanya ke mama.� �Habis aku mau melihat mama masturbasi dan main � main sama vibrator� �Yah sudah kalau itu bisa buat kamu senang, tunggu sebentar mama ke kamar mandi dulu bersih � bersih, sebentar lagi gantian kamu yang bikin mama senang. Mama mau kamu nusuk pantat mama habis sini.� Mama lalu bangkit ke kamar mandi, sementara aku tetap menunggu. Tak lama kemudian mama kembali, sambil berjalan teteknya yang besar bergoyang, di tangannya dia membawa sebotol baby oil. Baru saja mama menaruh baby oil itu ke meja, aku segera menarik mamaku, dan memangku mamaku. �Huuhh�sabar dong yang.� �Habis mama benar � benar merangsang, tongkol Irwan sudah nggak tahan nih�� �Iya�iya�makanya sekarang gantian, kamu yang bikin mama senang.� Akupun mulai mencium mamaku, bibirku dan bibir mama saling memagut dengan liar. Tangankupun tak ketinggalan, kuremas � remas tetek mama, sungguh nyaman dan kenyal. Lalu tanganku yang satu lagipun mulai bergerak ke arah selangkangan mama, kulebarkan sedikit kaki mama dengan tanganku, lalu aku mulai memainkan memiaw mamaku, sementara kami tetap terus berciuman. Jari tengahku mulai kumasukkan ke lubang memiaw mama, kukocok dengan cepat, tanganku yang satu lagi mengangkat tangan mama, bibirkupun segera menuju ke arah etek mama, nampak bulu ketek mama, sungguh amat menggairahkan, segera kuciumi dan kujilati. Puas dengan itu, kumiringkan sedikit badan mama di pangkuanku, mulutkupun segera menuju ke arah tetek mama, dengan rakusnya kuciumi tetek mama bergantian kiri dan kanan, putingnya kujilati, kukulum. Mama nampaknya sangat suka saat aku memainkan teteknya, badannya menggeliat � liat keenakkan. Jari tengahku pun semakin cepat mengocok lubang memiaw mama. Puas dengan permainan ini, aku segera mendudukkan mama di sofa. Kedua kakinya segera kukangkangkan selebar mungkin,nampaklah memiaw yang sudah memerah karena kumainkan tadi, segera kuarahkan mulutku ke sana, tercium sedikit bau yang enak di hidungku. Mula � mula kujilati dan kuciumi rambut kemaluan mama, lalu lidahkupun segera menyapu dan memainkan seluruh permukaan memiaw mama, kusodok � sodok lubangnya dengan ujung lidahku. Dan akhirnya lidahkupun segera bermain � main dengan itil mama. Mama nampak sangat menikmati permainan lidahku pada itilnya. Mendesah � desah dan tangannya meremas � remas rambutku. �Yang kamu jilatin memiaw mama sambil tiduran ya, biar mama bisa hisap tongkol kamu�� Tentu saja aku tidak menolak tawaran tersebut,segera saja aku menuruti perintahnya. Kini aku sudah berbaring dan mama berada di atasku, menungging dengan posisi membalik, pantatnya menghadap ke mukaku. Segera saja aku jilati memiaw dan pantat mama, mamapu tak mau ketinggalan, sebelah tangannya mulai mengocok � ngocok tongkolku, lalu mama mulai mendekatkan mulutnya ke arah tongkolku, lidahnya mulai bermain � main dengan kepala tongkolku, menjilati dengan rakusnya, lalu mulutnya mulai mengulum dan menghisap tongkolku, sambil tangannya tetap membelai � belai biji pelerku�Oohh nikmat sekali rasanya. Sementar itu lidahku terus memainkan itil mama, tangankupun juga ikut beraksi, jariku bergantian menusuk � nusuk lubang memiaw dan pantat mama. Rupanya mama tidak tahan juga dengan kenikmatan yang kuberikan, pantatnya bergoyang � goyang dengan liar, tak lama kemudian tubuhnya mengejang, dan terasa memiawnya menyemburkan cairan hangat, mama orgasme kembali. Hisapan mama di tongkolkupun semakin panas, aku benar � benar keenakan dengan service mama ini. Puas dengan itu, akupun segera menarik mama, dan merebahkannya di sofa, aku berdiri di atas mama, segera kuarahkan tongkolku ke tetek mama, kuletakkan ke tengah tetek mama, mama paham apa mauku, segera saja tangan mama mengapit kedua teteknya yang besar itu, tongkolkupun kini terjepit dengan kuat di antara belahan tetek mama yang besar, segera saja kugerakkan pantatku maju mundur, saat kepala tongkolku maju ke depan, lidah mama tak ketinggalan menjilatinya. Gila�nikmat sekali rasanya tongkolku dalam jepitan tetek mama yang besar dan kencang ini. Tak lama kemudian akupun sudah nggak tahan untuk segera memasukkan tongkolku ke lubang memiaw mama. �Mama sayang, tongkolku sudah nggak tahn lagi nih pingin masuk ke sarangnya�� �He..he�memiaw mama juga sudah gatal minta disodok tongkol kamu Wan�!� �Oke..tapi mama aku pangku ya�� Segera aku duduk, mamapun segera bangkit, dan menuju pangkuanku, kakinya dibuka lebar � lebar,perlahan sambil duduk diarahkannya lubang memiawnya ke arah tongkolku yang sudah berdiri tegang itu�Jleb�ah nikmatnya. Mamapun segera menggoyangkan pantatnya, naik turun, tangankupun mulai meremas � remas dan memainkan tetek mama. Kuciumi dan kujilati leher dan bibir mama, Mama mengelinjang kegelian. Gerakan mama semakin cepat, memompa tongkolku dengan kuat, tangankupun tak ketinggalan menggosok � gosok dan memainkan bagian atas memiawnya, Mama menyandarkan kepalanya ke arahku, tangannya terangkat ke atas, terlihat bulu keteknya yang lumayan lebat, kujilati dan kuciumi dengan rakus sekali. Desahan nafas kami makin cepat dan bunyi tongkolku yang sedang menggarap memiaw mama terdengar jelas�Plookk�Plookk�semakin menambah nafsu kami. �Arghh�.ee..naakk..Wan� �Oohhh�.terus Wan, remas tetek mama�� �Mama saaaayanngggg kamu�ahhhh� Tidak berapa lama tubuh mama mengejang,nampaknya mama mengalami orgasme lagi,akupun juga merasakan tongkolkupun sudh berdenyut semakin kuat, segera saja aku ikut menggoyangkan pantatku engan cepat, mata mama kulihat merem melek keenakkan. Croot�Croottt�cairan sperma menyembur dengan kuat ke lubang mama, kuremas tetek mamaku dengan kuat�Aahhh sungguh nikmat yang tiada duanya. Aku dan mama terdiam sesaat, bibir kami berciuman dengan mesra�. �Enak sayang�?� �Enaklah ma�mama juga senangkan..?� �Heeh�istirahat sebentar ya�.mama masih mau lagi, tapi kali ini masukkin pantat mama ya.� Mama lalu bangkit dari pangkuanku, mencabut tongkolku dari memiawnya, nampak spermaku mengalir di pahanya, mama berjalan ke arah dalam. Terdengar suara air di kamar mandi. Tak berapa lama mama kembali membawa handuk dan air minum. Mama memberikan minum kepadaku, lalu mama mengelap tongkolku, saat itu tongkolku dalam kondisi setengah ngaceng. Akupun segera berbaring dengan santai. Setelah mengelap tongkolku mamapun mulai memainkannya, mengelus � ngelus kepala tongkolku dengan jarinya, membelai biji pelerku, diperlakukan seperti itu, tanpa butuh waktu lama tongkolkupun bangkit kembali, mamapun mulai memainkan lidah dan mulutnya pada tongkolku. Untuk urusan oral seks mama sangat hebat, mama tahu titik sensitif pada kepala dan batang tongkolku, lidahnya akan menjilati dan memainkan wilayah � wilayah sensitif tersebut dengan lembut. Kalau sudah begitu aku hanya bisa merem melek menahan kenikmatan. Jilatan dan hiapan mama semakin cepat kurasakan pada tongkolku, aku memutuskan untuk diam dulu, menikmati saja, sambil mengumpulkan kembali tenaga. Setelah kurasa cukup nyaman, kutarik mama, mulut mama masih tetap bermain dengan tongkolku, namun kini pantatnya kembali menghadap mukaku, kali ini yang menjadi sasaran permainan lidahku adalah daerah lubang pantat mama, aku tidak jijik, karena aku tahu, mama sangat telaten merawat dirinya dan juga mama pasti sudah membersihkan daerah tersebut, terlebih bila mama bilang mau melakukan hubungan seks lewat pantat. Kujilati dengan liar daerah tersebut, nampak rambut kemaluan yang halus di sekitarnya, lubang pantat mama kutusuk � tusuk dengan ujung lidahku, perlahan lubang itu mulai membesar, tanganku segera mengambil baby oil yang tersedia, kutuangkan ke wilayah lubang pantat mama, lalu jarikupun pelan � pelan mulai kutusukkan ke lubang pantat mama. Bergantian sambil sesekali kujilati dengan lidahku. Mama menggoyang � goyangkan pantatnya pertanda menikmati, sebagai balasan serviceku yng enak, makin panas saja permainan mulut mama di tongkolku, kami berdua benar � benar saling berusaha memuaskan dan memberikan kenikmatan. Tidak berapa lama, mama mengatakan sudah nggak tahan lagi mau dimasukkin. Kupun segera saja kembali meneteskan baby oil agak banyak ke daerah lubang pantat mama. Mamapun segera memposisikan dirinya setengah nungging, kedua tangannya memegang sofa, akupun segera berdiri, tongkolku siap menyodok pantat mamaku�perlahan aku maju, mula � mula tanganku mulai memegang kedua paha mama, lalu jariku mulai melebarkan lubang pantat mama, kuarahkan tongkolku secara perlahan, agak sulit sedikit, karena tidak selebar lubang memiaw, perlahan tapi pasti kepala tongkolku mulai menemui arah yang benar�Jleb�mama mulai mendesah, agak meringis, akupun mulai menekankan pantatku ke depan, kini batang tongkolkupun mulai masuk, mama mulai mendesah, akhirnya tongkolkupun amblas seluruhnya, segera saja aku mulai memompanya, dengan gerakan maju mundur yang berirama, sementara tanganku bergantian meremas � remas tetek mama, kurasakan tongkolku berdenyut nikmat, lubang pantat mama memang tidak seperti lubang memiawnya, tongkolku terasa dijepit kuat, karena lubang yang sempit, setiap kali tongkolku maju mundur terasa seperti diremas dan dipijat dengan kuat�ah akupun mulai mempercepat goyanganku�.Mama juga menimpali dengan ikut menggoyangkan pantatnya yang besar dan seksi itu, kenikmatan yang kami rasakan sungguh luar biasa. Setelah berapa lama, sambil tetap dengan posisi tongkolku di dalam lubang pantat, tanpa mencabutnya, aku mulai menarik mama, lalu memutar posisinya, aku segera memeluk mama dari belakang dan perlahan duduk sambil menarik mama ke pangkuanku, kini mama mulai bergerak memainkan pantatnya, tongkolku terasa nikmat sekali, tanganku mulai meremas � remas tetek mama. �Ma�te..teruuussss�� �Goyangan mama eennaaakkk�aahhh� �Maaa�ganti duluuu ya�Irwan mau masukin memiaw maaamaaa�.� Mamapun segera mencabut tongkolku dari lubang pantatnya, dan segera membimbing tongkolku ke lubang memiawnya yang sudah basah itu. Mama kembali menggoyangkan pinggulnya, akupun juga mulai menaik turunkan pantatku. Plook�plookk�.plook�.semakin nyaring terdengar suara tongkolku yang sedang memompa dalam memiaw mama yang sudah basah tersebut. Mamaku benar � benar wanita yang hebat dalam urusan seks, aku benar � benar puas setiap melakukan hubungan seks dengannya. Kembali mama mencium bibirku, sementara aku membelai bulu keteknya, sambil terus memompa memiaw mama, lalu mamapun perlahan menaikkan pantatnya, mencabut tongkolku dari memiawnya, dan dengan cepat memegang batang tongkolku dan mengarahkannya ke lubang pantatnya�ho..ho�nampaknya belum puas lubang pantatnya disodok�akupun segera memainkan tongkolku dengan ganas, sambil tetap berciuman, mulut mama mulai mendesah dengan cepat, pantatnya ikut bergoyang mengimbangi setiap sodokan tongkolku�.Tangan mamapun meraih tanganku, mengarahkannya agar aku memainkan puting susunya, sementara tangan mama yang satu lagi mulai memainkan itilnya. Benar � benar sudah panas mama kali ini. Aku benar � benar menikmati sensasi ini. Kurasakan tongkolku makin mengeras di dalam lubang pantat mama. Akhirnya aku merasa bahwa aku sudah mau keluar�kupercepat gerakanku�dan�creeet�.creeet�spermaku menyiram lubang pantat mama. Aku dan mamapun terkulai lemas. Setelah terdiam beberapa saat, mama segera mencabut tongkolku dari lubang pantatnya, dan menjilati sisa sperma yang tersisa. �Makasih ya Wan, sudah bikin mama puas.� �Irwan juga sama ma� �Kamu makin pintar saja deh yang.� �Kan mama yang ngajarin, lagian mama memang cantik dan seksi sih, jadi Irwan maunya tiap hari masukkin terus, memiaw mama enak banget�� �Ah..merayu terus kamu Wan.� �Sudah sekarang kita istirahat dulu Wan, yuk kita tidur di kamar, nanti malam mama masak yang istimewa buat kamu.� Mamapun bangun dan menuntunku ke kamarnya, lalu kami segera merebahkan diri di tempat tidur, aku cium mamaku, dan mama balas menciumku dengan mesra pula, lalu kami kembali berpelukkan dan tertidur dengan bahagia. Cukup lama juga aku tertidur, mungkin karena kecapekan, saat aku bangun kulihat mama sudah tidak ada di sampingku, aku pun bangun dan segera menuju kamar mandi mama untuk berih � bersih dan menyegarkan diri. Setelah segar, aku mencari celana pendekku dan memakainya. Aku berjalan keluar dari kamar mamaku. Kucari mamaku, terdengar suara musik dari TV, rupanya mamasedang senam. Aku segera menuju ruang santai. Kulihat mama sedang melakukan senam, Ugh..mama hanya mengenakan BH dan CD saja, BH yang mama kenakan seakan tidak mampu menampung tetek mama yang besar itu, garis tubuh mama terlihat seksi, mama memang rajin senam dan yoga untuk merawat tubuhnya. �Eh..sudah bangun yang.� �Iya�kok mama nggak bangunin Irwan sih.� �Habis mama lihat kamu tidur nyenyak sekali jadi mama biarkan saja.� �Ma�lapar nih.� �Mama belum masak, mama masih senam dan habis sini mau yoga dulu, tapi di meja makan sudah mama siapkan susu dan roti.� �Huh mama rajin amat senamnya.� �Kan biar mama tetap seksi, bukannya kamu suka kalau mama makin seksi, sudah kamu makan dulu sana.� Mau tak mau akupun tersenyum, iyalah aku jelas mau dong kalau mama makin seksi. Akupun segera menuju meja makan, duduk dan menyantap susu dan roti. Suara musik penggiring senam mama terdengar dari TV. Setelah selesai makan, aku taruh gelas dan piring ke bak cuci piring, dan kembali ke tempat mama. Akupun duduk sambil memperhatikan mama yang sedang senam dan yoga. Melihat mama yang hanya mengenakan BH dan CD saja, tongkolkupun mulai mengeras, terlintas suatu ide nakal di otak ngeresku� �Ma�masih lama nggak ?� �Kenapa yang, masih belum kelarlah mama, memangnya kamu masih lapar..?� �Nggak sih ma, Irwan senang sih ngelihat mama lagi latihan senam, biar makin seksi�tapi..� �Tapi apa Wan,� mama tersenyum� �Tapi Irwan mau mama buka saja BH dan Cdnya.� kataku nakal�Mama melihatku sejenak, lalu tertawa �Nanti kalau mama senamnya sambil telanjang, bisa nggak selesai dong, yang ada kamu bakalan senamin mama.� �Yah enggaklah�maksudnya enggak salah lagi gitu, kan itu juga salah mama karena punya bodi terlalu seksi dan panas, sehingga adik Irwan nggak bisa tenang.� Mama dan aku sama � sama tertawa, lalu mama pun mulai melepas BHnya, teteknya yang besar itu pun seakan meloncat keluar, menggantung dengan indahnya, lalu ia turunkan CDnya, menampakkan rambut kemaluan yang lebat. Glek�walaupun sudah sering melihat dan merasakannya, tapi aku tetap terpesona setiap kali melihat tubuh telanjang mamaku. �Gimana�senang ?�tanya mamaku. Akupun hanya mengangguk, menggeser kursi agar tepat di hadapan mama, lalu duduk dengan tenang memperhatikan mama, dan mamapun kembali melanjutkan kegiatannya. Tetek mama nampak bergoyang dengan indah saat mama melanjutkan senamnya, bergoyang ke kiri dan kanan, naik turun�wow seksinya, belum lagi bulu keteknya terlihat menggoda. tongkolkupun mulai kurasakan mengeras di balik celanaku. Tidak berapa lama mama mulai mengikuti gerakan senam di DVD, kini ia pun rebahan di atas karpet, nampaknya kini sampai pada sesi yang dilakukan sambil rebah di lantai. Dari suara yang terdengar di TV, nampaknya untuk menguatkan pinggang dan pinggul. Kulihat rimbunan rambut kemaluannya yang mengundang, lalu mama mengangkat sebelah kakinya, lalu keduanya, terlihat memiawnya yang tebal, ketika mama melebarkan kakinya terlihat lubang memiaw dan itil mama, menggairahkan dan menantang sekali.Demikian pula waktu mama mengikuti gerakan dengan posisi menungging, pantatnya menghadapku, terlihat pantatnya yang montok dengan rambut halus disekitar lubang pantatnya, belum lagi melihat belahan memiawnya saat posisi menungging menambah mabuk kepayang pada diriku. tongkolkupun benar � benar mengeras dan berdenyut, terasa sesak di celana, akupun segera membuka celanaku, biar lebih terasa leluasa. Mama tetap melanjutkan kegiatannya. Akupun mulai mengocok tongkolku perlahan � lahan, posisi memiaw mama benar � benar menghadap ke arahku, gerakan senamnya yang melebarkan kaki, membuat memiaw mama semakin menggoda. Aku masih memperhatikan dan mencoba menahan birahiku. Biar bagaimanapun aku senang melihatnya, seperti melihat suatu pertunjukkan saja. Pelan � pelan aku pun mulai turun dari kursi, duduk di ubin, menikmati pemandangan indah di depanku dari jarak dekat�.Ah�.sudah nggak tahan lagi, segera saja aku dekatkan mulutku ke arah memiaw mama.Tanpa basa basi segera kuciumi.. �Ah..Irwan, mama belum kelar nih senamnya.� protes mamaku �Nanti saja ma dilanjuti, Irwan benar � benar terangsang. memiaw mama benar � benar menggoda.� Akupun mulai menjilati dan menciumi rambut kemaluan dan memiaw mamaku dengan buasnya, kujilati semua permukaan memiaw mamaku dengan liarnya. Mamapun hanya bisa pasrah dan menikmati seranganku, kakinya semakin dibuka dengan lebar. Kali ini aku bertekad untuk meng-Oral memiaw mamaku dengan sebaik mungkin, benar � benar terangsang aku melihat mama mengangkangkan memiawnya mengikuti gerakan senam tadi. Segera saja kuarahkan lidahku ke itil mama, kumainkan dan kuputar � putar ujung lidahku dengan cepat pada itil mama, mamaku mendesah dan menggoyangkan pinggulnya, kedua kakinya kini bergantung di bahuku. Desahan mama semakin kuat dan sering, kumainkan lidahku, kujilat pula lubang memiawnya, lal kenbali ke itilnya. Jarikupun tak ketinggalan beraksi, kutusukkan jari tengahku ke lubang memiawnya, mama makin merasa nikmat dengan permainan lidahku dan juga sodokan jatiku pada lubang memiawnaya,tangannya pun meremas � remas dan menjambak rambutku. Sesekali tangan mama memainkan teteknya, menghisap putingnya. Cukup lama aku menggarap memiaw mamaku dengan lidah dan jariku, memiaw mama semakin basah, desahannya semakin liar, akhirnya mamapun menggelepar, terasa memiawnya menyiramkan cairan hangat. Aku berhenti sebentar, membiarkan mama menikmati orgasmenya dan beristirahat sebentar. Lalu aku bangkit dan segera duduk di sofa. tongkolku mengacung keras, melihat mama yang terbaring di karpet, dengan posisi kaki mengangkang memperlihatkan memiawnya yang merah sehabis aku mainin. Tak lama mamapun bangun dan menghampiriku. Tangannya yang halus segera memegang kontilku, mengelus dan mengocoknya, tak lama lidahya mulai menari � nari di atas kepala tongkolku, tangannyapun semakin cepat mengocok batang tongkolku. Nikmat sekali rasanya. Sepertinya mama berusaha membalas kenikmatan yang kuberikan tadi. Mulut mamapun kini mulai mengulum tongkolku, mula � mula hanya setengahnya saja, lalu bleb�seluruh tongkolkupun dikulumnya, Awww�.mama enak sekali rasanya. Mataku merem melek merasakan kenikmatan Oral dari mama. Lama juga mama bermain dengan tongkolku, setelah aku merasa puas, aku segera menahan gerakan kepala mama dengan lembut. Aku berdiri,mama kini berhadapan di depanku, aku dorong mama dengan perlahan, kupepetkan badannya ke tembok. Aku ciumi bibirnya, teteknya, sementara jariku menusuk lubang memiawnya. Mamapun membalas ciumanku dengan gairah yang panas pula. Tanpa menunda � nunda lagi, tanganku segera mengangkat dan memegang sebelah kaki mama, kini mama berdiri dengan sebelah kaki dan badan menempel tembok.Segera kuarahkan tongkolku ke lubang memiawnya yang nikmat. Kupompa dengan cepat dan sedalam mungkin, mamapun semakin bergairah. Terus kuciumi bibirnya, kulumat dengan birahi yang panas. Lidah kami berpagutan dengan liarnya. Makin kutekan mama ke tembok, kini kedua tangan mama mulai memeluk leherku, aku juga memeluk dan menahan pundak mama dengan kedua tanganku. Dalam satu gerakan mama mengangkat kakinya yang satulagi, dan kedua kakinya kini mengapit erat di pantatku. Kini mama benar � benar brgantung sambil memelukku, Guna menyeimbangkan aku makin merapatkan mama ke tembok. Gerakan tongkolku dalam memiaw mamapun semakin cepat, karena posisi mama saat ini benar � benar membuat tongkolku terasa nikmat,rasanya seperti dijepit dan diremas dengan kuat.Ciuman kami makin panas,tetek mama yang besar terasa enak sekali menempel dengn kuat di dadaku. �Aahhh�Wan�gila kamu�mama benar � benar enaaaakkkk nih.� �Teee�russss Wan..� �Aaawww�sodokan kamu gaanaaassss benar�Ooohhhhhh.� �Wan�Ooohhh�Ahhhhhh� Kurasakan tangan mama makin kencang memeluk tubuhku, tak berapa lama mama mengerjang, dari lubang memiawnya kurasakan semburan cairan hangat. Mama orgasme lagi, tampak lemas dan bahagia. Tapi aku tetap meneruskan sodokanku, mama setengah menjerit dan mendesah menahan kenikmatan yang kuberikan pada memiawnya, matanya merem melek dengan ekspresi wajah yang makin membuat aku terangsang. Akupun berhenti sebentar, sambil tetap dalam posisi tongkolku di dalam memiaw mama dan mama menggantung memelukku, aku segera menuju kamar mama, segera saja mama kurebahkan, kini aku di atas mama, mama mengangkat dan melebarkan kedua kakinya, semakin memberikan jalan kenikmatan pada tongkolku. Aku segera memompa memiaw mama. Tanganku kembali memainkan dan meremas � remas teteknya. Semakin cepat sodokanku, semakin kencang pula tetek mama bergoyang, makin membuat aku bernafsu.Kuarahkan mulutku ke tetek mama,kuciumi dan kucupang kedua tetek mama,terlihat merah bekas kedua cupanganku di teteknya. Lalu lidahku menjilati leher mama. Mama menggeliat kegelian, tongkolkupun makin cepat bergerak di dalam lubang memiaw mama yang nikmat. Mama benar � benar meikmati setiap pompaan tongkolku. Tak berapa lama mama, mendesah dengan kuat, tubuhnya kembali bergetar. Pinggulnya agak terangkat saat memiawnya kembali memuncratkan orgasmenya. Setengah terpejam karena kenikmatan terlihat di wajah mamaku. Namun ekspresi wajah mama justru semakin merangsang birahiku. Aku tetap memompa tongkolku, pinggul mama bergoyang makin liar mengimbangi sodokanku. Aku merasakan sedikit lagi akan mengalami klimaks, maka aku segera memeluk amaku, seiring sodokan terakhir kurasakan spermaku muncrat dengan kuat menyiram liang memiaw mama. Aku terkulai lemas, menindih mamaku, keringat kami menyatu. Kuciumin mamaku, lalu aku segera berbaring di sampingnya. Lemas dan bahagia. �Wan..mama benar � benar kewalahan, tapi mama senang.� �Mama tidak butuh yang lain, karena ada kamu yang bisa membahagiakan mama.� �Irwan juga mencintai mama, rasanya nggak ada wanita yang bisa menandingi mama.� �Wan�Wan.., mama senang mendengarnya, mama juga puas sama kamu, tapi mama mau kamu tahu, mama juga nggak mau mengekang kamu, selama kamu senang dan bisa membuat kamu puas, mama bahagia memberikan tubuh mama. Tapi mama tidak mau kamu terpaku sama mama, kamu harus nantinya mencari pendamping hidup kamu. Jalan kamu masih panjang sayang, sekarang mungkin kita sedang menikmati kebahagiaan ini. Tapi nantinya mama pasti akan rela melepas kamu bila kamu sudah menemukan pendampingmu.� Aku hanya terdiam, memandangi mama.Mama benar � benar menyayangi aku, aku juga menyayanginya. Lalu akupun mencium keningnya, dan memeluknya. �Terimakasih ma, mama sungguh baik sama Irwan, mama sudah memberikan segalanya pada Irwan, mengajari segalanya, memberikan tubuh mama yang indah, saat ini hanya mama yang Irwan inginkan dan sayangi, namun bila saatnya tiba Irwan pasti akan bilang ke mama, dan tetap sayang sama mama. Irwan selamanya akan sayang dan cinta mama, Irwan tak akan lupa semuanya, kasih sayang, cinta dan pengalaman indah yang mama berikan.� Mama lalu menciumku, dan memelukku.Lama kami berpelukkan, lalu aku mengajak mama untuk mandi, membersihkan peluh yang ada juga menyegarkan diri. Aku lalu bangun dan membopong tubuh mama ke kamar mandi, kunyalakan shower, kusiram tubuh mama dengan air yang segar. Kuambil sabun, kusabuni tubuh mama, kuusap sabun pada tetek mama yang besar, semakin seksi saja terlihat, lama aku menyabuni dan bermain dengan tetek mama yang indah. Lalu aku sabuni selangkangan mama, kusabuni rambut kemaluan mama yang lebat, lalu memiaw mama. Kuusap dengan lembut sabun pada seluruh permukaan dan lubang memiaw mama. Lalu mama gantian menyabuni aku, mengusap dan membersihkan badanku, lalu menyabuni dan mengocok tongkolku dengan sabun. Setelah membilas bersih, mama lalu kembali memberikan hisapan yang nikmat pada tongkolku.Aku lalu kembali menyetubuhi mama di kamar mandi. Begitulah kini kehidupan yang kujalani dengan mama, hari � hari yang kami lewati kami lalui dengan seks yang panas dan membara setiap ada kesempatan. Kami tidak pernah merasa bosan dan terpuaskan. Setiap kali melakukan kami merasakan kenikmatan dan kebahagiaan serta pengalaman baru. Mama benar � benar telah memberikan pengalaman pertama yang berharga dan akan selalu menempati tempat yang special dalam hatiku. Sementara mama sendiri telah mendapatkan kembali gairah seksnya yang hilang lewat diriku tanpa perlu takut akan kecewa dikhianati atau disakiti. Kami tidak merasa telah melanggar garis, tidak pula merasa benar atau salah, semua itu cukup menjadi mlik kami saja, karena kami sama � sama menyayangi, mencintai dan membutuhkan, kami melakukan bersama, tanpa ada orang lain yang dirugikan,jadi semuanya adalah kebahagiaan,kenikmatan dan tanggung jawab kami.
Baca SelengkapnyaOh Mama..

Kunjungan Sahabat Lama | Cerita Dewasa

Kunjungan Sahabat Lama | Cerita Dewasa, Ana meletakkan bayinya di atas boks, lalu dia sendiri rebah di atas sofa di ruang tengah, merasa agak sedikit kelelahan. Suaminya, Roy, bilang padanya kalau ada seorang sahabat lamanya yang akan datang dan menginap di akhir pekan ini, jadi disamping mengurus bayinya, dia mempunyai sebuah pekerjaan tambahan lagi, menyiapkan kamar tamu untuk menyambut tamu suaminya itu. Pikirannya melayang pada sang tamu, sahabat suaminya yang akan datang nanti, Jodi.

Jodi adalah sahabat lama suaminya saat kuliah dulu. Dia cukup akrab dengan mereka. Ana sudah cukup mengenal Jodi, lebih dari cukup untuk menyadari bahwa hatinya selalu berdesir bila bertatapan mata dengannya. Sebuah perasaan yang tumbuh semakin besar yang tak seharusnya ada dalam hatinya yang sudah terikat janji dengan Roy waktu itu. Dan perasaan itu tetap hidup di dasar hatinya hingga mereka berpisah, Ana akhirnya menikah dengan Roy dan sekarang mereka mempunyai seorang bayi pria.

Ada sedikit pertentangan yang berkecamuk dalam hatinya. Di satu sisi meskipun dia dan suaminya saling menjunjung tinggi kepercayaan dan berpikiran terbuka, tapi dia tetap merasa sebagai seorang istri yang wajib menjaga kesucian perkawinan mereka dan kesetiaannya pada sang suami. Tapi di sisi lain Ana tak bisa pungkiri bahwa ada rasa yang lain tumbuh di hatinya terhadap Jodi hingga saat ini. Seorang pria menarik berumur sekitar tiga puluhan, berpenampilan rapi, dan matanya yang tajam selalu membuat jantungnya berdebar kencang saat bertemu mata. Sosoknya yang tinggi tegap membuatnya sangat menawan.

Ana seorang wanita ayu yang bisa dikatakan sedikit pemalu dan selalu berpegang teguh pada sebuah ikatan. Dan dia tak kehilangan bentuk asli tubuhnya setelah melahirkan. Mungil, payudara yang jadi sedikit lebih besar karena menyusui dan sepasang pantat yang menggoda. Rambutnya lurus panjang dengan mata indah yang dapat melumerkan kokohnya batu karang. Semua yang ada pada dirinya membuat dia mempunyai daya tarik seksual terhadap lawan jenisnya meskipun dia tak pernah menunjukkannya.

Ah� seandainya saja dia mengaenal Jodi jauh sebelum suaminya datang dalam kehidupannya!

Ana pejamkan matanya mencoba meredam pergolakan dalam hatinya dan hati kecilnya menuntun tangannya bergerak ke bawah tubuhnya. Vaginanya terasa bergetar akibat membayangkannya dan saat dia menyentuh dirinya sendiri yang masih terhalang celana jeansnya, sebuah ombak kenikmatan menerpa tubuhnya. Jemarinya yang lentik bergerak cepat melepas kancing celananya lalu menurunkan resleitingnya. Tangannya menyelinap di balik celana dalam katunnya yang berwarna putih, melewati rambut kemaluannya hingga sampai pada gundukan daging hangatnya. Nafasnya terasa terhenti sejenak saat jarinya menyentuh kelentitnya yang sudah basah, membuat sekujur tubuhnya merasakan sensasi yang sangat kuat.

Dia terdiam beberapa waktu. Roy pulang 2 jam lagi, dan Jodi juga datang kira-kira dalam waktu yang sama. Kenapa tidak? Dia tak bisa mencegah dorongan hati kecilnya. Toh dia tak menghianati suaminya secara lahiriah, hanya sekedar untuk memuaskan dirinya sendiri dan 2 jam lebih dari cukup, sisi lain hatinya mencoba beralasan membenarkan kobaran gairahnya yang semakin membesar dalam dadanya.

Ana menurunkan celana jeansnya dan mengeluarkan kakinya satu persatu dari himpitan kain celana jeansnya. Melepaskan celana dalamnya juga, lalu dia kembali rebah di atas sofa. Dari pinggang ke bawah telanjang, kakinya terbuka. Pejamkan matanya lagi dan tangannya kembali bergerak ke bawah, menuju ke pangkal pahanya, membuat dirinya merasa se nyaman yang dia inginkan.

Dia nikmati waktunya, menikmati setiap detiknya. Dia membayangkan Jodi sedang memuaskannya, deru nafasnya semakin cepat. Ana tak pernah berselingkuh selama ini, membayangkan dengan pria lain selain Roy saja belum pernah, semua fantasinya hanya berisikan suaminya. Tapi sekarang ada sesuatu dari pria ini yang menyeretnya ke dalam fantasi barunya.

�Ups! Maaf!� terdengar sebuah suara. Matanya langsung terbuka, dan dia tercekat. Dia melihat bayangan seorang pria menghilang di sudut ruangan. Dia baru sadar kalau dia sudah melakukan masturbasi selama lebih dari 10 menit, dan dia benar-benar tenggelam dalam alam imajinasinya hingga tak menyadari ada seseorang yang masuk ke dalam rumah. Dan dia sadar kalau bayangan pria itu adalah Jodi, dengan terburu-buru dia mengambil pakaiannya dan segera memakainya lagi.

�Mafkan aku Ana,� kata Jodi, �Nggak ada yang menjawab ketukanku dan pintunya terbuka.� dia berada di sudut ruangan jauh dari pandangan, tapi dia sudah melihat banyak! Pemandangan yang disaksikannya saat dia memasuki ruangan ini membakar pikirannya. Istri sahabatnya berbaring dengan kaki terpentang lebar di atas sofa itu, tangannya bergerak berputar pada kelentitnya. Pahanya yang lembut dan kencang tebuka lebar, rambut kemaluannya yang hitam mengelilingi bibir vaginanya. Penisnya mengeras dengan cepat dalam celana jeansnya.

�Nggak apa-apa,� jawab Ana dari ruang keluarga, �Kamu boleh masuk sekarang.� dia sudah berpakaian lengkap sekarang, dan dia berbaring di atas sofa, menyembunyikan wajahnya dalam telapak tangannya. �Aku sangat malu.� katanya kemudian.

�Ah, kita semua pernah melakukannya, Ana!� jawab Jodi. Dia berdiri tepat di samping Ana, seperti ingin agar Ana dapat melihat seberapa ‘kerasnya’ dia. Dia tak dapat mencegahnya, wanita ini sangat menggoda. Dia merasa kalau dia ingin agar wanita ini bergerak padanya!!!

�Tetap saja memalukan!� katanya, menyingkirkan tangannya dari wajahnya. Vaginanya berdenyut sangat hebat, dia hampir saja mendapatkan orgasme tadi! Sebuah desiran yang lain terasa saat dia melihat tonjolan menggelembung pada bagian depan celana Jodi. Dengan cepat dia memalingkan wajahnya, tapi masih saja pria ini memergokinya. Sekarang Jodi menjadi lebih terbakar lagi, ini lebih dari cukup.

�Nggak ada yang harus kamu permalukan, setidaknya itu pendapatku setelah apa yang sudah aku lihat tadi!� katanya tenang. Ana menatapnya penuh dengan tanda tanya. �Aku jadi benar-benar terangsang melihatmu seperti itu,� dia menjelaskan, �Sebuah perasaan yang belum pernah ku alami sebelumnya.� kata-katanya, adalah kenyataan bahwa dia sangat menginginkannya, membuat Ana semakin basah. Dia menyadari betapa istri sahabatnya ini ‘tertarik’ akan perkataannya tersebut dan Jodi memutuskan untuk lebih menekannya lagi.

�Lihat akibatnya padaku!� katanya, tangannya bergerak mengelus tonjolan pada bagian depan celananya. Ini masih dalam batas yang bisa dikatakan ‘wajar’, belum ada batas yang dilanggar. Saat Jodi melihat ‘noda’ basahnya di atas permukaan sofa itu dan mata Ana yang tak berpaling dari seputar pinggangnya, Jodi memutuskan akan melanggar batas tersebut.

Ana hanya melihat dengan diam saat sahabat suaminya ini membuka kancing dan menurunkan resleiting celananya. Ana tak bisa mengingkari bahwa dia menjadi lebih terangsang, dan dia tak menemukan kata yang tepat untuk mencegah pria ini. Dan saat dia menyaksikan pria di depannya ini memasukkan tangannya dalam celana dalamnya sendiri, vaginanya terasa semakin basah. Jodi mengeluarkan penis kedua dalam hidup Ana yang dilihatnya secara nyata, disamping penis para bintang film porno yang pernah dilihatnya bersama suaminya dulu. Nafas Ana tercekat, matanya terkunci memandangi penis dihadapannya. Dia belum melihat keseluruhannya, dan ini benar-benar sangat berbeda dengan milik suaminya. Tapi ternyata ‘perbedaan’ itulah yang semakin membakar nafsunya semakin lapar.

�Suka apa yang kamu lihat?� tanyanya pelan. Ana mengangguk, memberanikan diri memandang ke atas pada mata Jodi sebelum melihat kembali pada penisnya yang keras. Jodi mengumpat betapa beruntungnya sahabatnya. Dia ucapkan sebuah kata.

�Sentuhlah!�

Ragu-ragu, dengan hati berdebar kencang, Ana pelan-pelan menyentuh dengan tangannya yang kecil dan melingkari penis pria di depannya ini dengan jarinya. Penis pertama yang dia pegang dengan tangannya, selain milik suaminya, dalam enam tahun belakangan. Perasaan dan emosi yang bergolak di dadanya terasa menegangkan, dan dia inginkan lebih lagi. Jodi melihat penisnya dalam genggaman tangan istri sahabatnya yang kecil, dan dia hanya melihat saat Ana pelan-pelan mulai mengocokkan tangannya.

Terasa sangat panas dan keras dalam genggaman tangannya, dan Ana tak dapat hentikan tangannya membelai kulitnya yang lembut dan berurat besar itu. Jodi bergerak mendekat dan membuat batang penisnya menjadi hanya beberapa inchi saja dari wajah Ana.

Jodi menyentuh tubuh Ana, tangannya meremas pahanya yang masih terbungkus celana jeans. Tanpa sadar Ana membuka kakinya sendiri melebar untuknya, dan tangan Jodi bergerak semakin dalam ke celah paha Ana. Terasa desiran kuat keluar dari vaginanya saat tangan Jodi mulai mengelusi dari luar celana jeansnya, Ana menggelinjang dan meremas penisnya semakin kencang.

Dengan tangannya yang masih bebas, dipegangnya belakang kepala Ana dan mendorongnya semakin mendekat. Ana tak berusaha berontak. Matanya masih terpaku pada penis Jodi, dia menunduk ke depan dan dengan lembut mencium ujung kepalanya. Lidahnya terjulur keluar dan Ana kemudian mulai menjilat dari pangkal hingga ujung penis barunya tersebut.

Sekarang giliran Jodi, tangannya bergerak melucuti pakaian Ana. Ana yang sedang asik dengan batang keras dalam genggaman tangannya tak menghiraukan apa yang dilakukan Jodi. Diciumnya kepala penis Jodi, menggodanya seperti yang disukai suaminya (hanya itulah seputar referensi yang dimilikinya).

Tangan Jodi menyelinap dalam celana dalam Ana, tangannya meluncur melewati rambut kemaluannya. Ana melenguh pelan saat tangan Jodi menyentuh kelentitnya. Dia membuka lebar mulutnya dan memasukkan mainan barunya tersebut ke dalam mulutnya, lidahnya berputar pelan melingkari kepala penis dalam mulutnya. Jodi mengerang, merasakan kehangatan yang membungkus kejantanannya. Dia menatapnya dan melihat batang penisnya menghilang dalam mulut Ana, bibirnya mencengkeram erat di sekelilingnya dan matanya terpejam rapat.

Jodi menjalankan jarinya pada kelentit Ana, menggoda tombol kecilnya, mulut Ana tak bisa bebas mengerang saat tersumpal batang penis Jodi. Dorongan gairah yang hebat membuat Ana semakin bernafsu mengulum naik turun batang penis Jodi. Pinggulnya dengan reflek bergerak memutar merespon tarian jari Jodi pada kelentit sensitifnya.

Jari Jodi mengeksplorasi lubang hangatnya Ana, membuat lenguhannya semakin sering terdengar dalam bunyi yang aneh karena dia tak juga mau melepaskan mulutnya dari batang penis Jodi. Ana tak lagi memikirkan apa yang dia perbuat, dia hanya mengikuti nalurinya. Ini benar-benar lain dengan dia dalam keseharian, sesuatu yang akan membuat suaminya mati berdiri bila dia melihatnya saat ini. Semuanya meledak begitu saja. Sesuatu yang dimiliki pria ini yang membuka pintu dari sisi lain dirinya dan Jodi sangat menikmati perbuatannya. Masing-masing masih tetap asik dengan kemaluan pasangannya. Dan Ana menginginkan lebih dari ini. Mereka berdua menginginkan lebih dari sekedar begini.

Ana menelan seluruh batang penis Jodi, menahannya di dalam mulutnya untuk memenuhi kehausan gairahnya sendiri. Hidungnya sampai menyentuh rambut kemaluan Jodi, ujung kepala penisnya menyentuh langit-langit tenggorokannya, hampir membuatnya tersedak.

Jodi mengeluarkan tangannya dari balik celana dalam Ana yang membuatnya sedikit kecewa, ada sesuatu yang terasa hilang. Diraihnya tepian celana jeans Ana dan dengan cepat Ana mengangkat sedikit pantatnya dari atas sofa, yang mau tak mau membuatnya melepaskan batang penis itu dari mulutnya, dan mempermudah sahabat suaminya ini melepaskan celananya dari kakinya yang halus.

Nafasnya tercekat, dada terasa berat saat dia melihat Jodi menarik celana dalamnya. Dengan sedikit memaksa dia menurunkannya melewati kakinya dan Ana menendangnya menjauh dari kakinya sendiri. Membantu Jodi menelanjangi tubuh bawahnya. Jodi sekarang berlutut di lantai dan menatap takjub pada segitiga menawan dari rambut kemaluan Ana.

Dia menyentuh vagina Ana dengan tangan kirinya, menjalankan jari tengahnya pada kelentitnya sambil tangan yang satunya menggenggam batang penisnya sendiri.

Ana mendesah pelan, pinggulnya bergetar. Matanya terpejam rapat, dia sangat meresapi rasa yang diberikan selangkangannya. Jodi mengoleskan kepala penisnya pada pipi dan hidung Ana. Saat sampai di mulutnya, Ana membuka mulutnya segera dan Jodi langsung mendorong penisnya masuk.

Tangannya yang kecil menggenggam buah zakarnya dan Ana membuka matanya perlahan saat dia mulai menggerakkan kepalanya naik turun pada batang penisnya. Jodi semakin melesakkan jarinya ke dalam vagina Ana, membuat Ana memejamkan matanya lagi, mengerang. Vaginanya terasa sangat basah! Jarinya bergerak di seluruh rongga lubang itu, bergerak keluar masuk saat ibu jarinya mengerjai kelentit Ana.

Kini, celana jeans dan celana dalam Jodi sudah jatuh merosot di atas lantai, Jodi menarik penisnya keluar dari mulut Ana dan langsung menendang pakaian bawahnya menjauh. Dia menunduk, tangannya bergerak ke bawah bongkahan pantat Ana, mengangkatnya dari atas sofa agar bagian bawah tubuh istri sahabatnya ini lebih terekspose ke atas. Ana meraih penisnya dan segera memasukkannya kembali ke dalam mulutnya. Jodi mendekatkan kepalanya pada daging nikmat Ana.

Masih tetap menahan pantat Ana ke atas, mulutnya mencium bibir vagina Ana, mencicipi rasa dari istri sahabatnya untuk pertama kalinya. Mulut Ana langsung mengerang merespon, sejenak menikmati sensasi yang diberikan Jodi sebelum kembali meneruskan ‘pekerjaan’ mulutnya. Lidah Jodi melata pada dinding bagian dalam dari vagina Ana, menjilati sari buah gairah yang dikeluarkannya.

Ana merasa bibir Jodi menjepit tombol sensitifnya dan lidahnya bergerak pelan pada sasarannya. Erangan semakin tak terkendali lepas dari mulutnya akibat perlakuan Jodi kali ini. Batang penisnya terlepas keluar dari cengkeraman mulut Ana. Jodi semakin menaikkan pantat Ana, menekan vagina Ana pada wajahnya dan lidahnya semakin bergerak menggila.

Jantung Ana serasa mau meledak, nafasnya terasa berat� sangat dekat�

Jantungnya berhenti berdenyut, orgasmenya datang. Pinggulnya mengejat di wajah Jodi dengan liar. Ana merasa jiwanya melayang entah kemana! Pria ini memberinya sebuah oral seks terhebat yang pernah didapatkan dalam hidupnya!

Akhirnya, Ana kembali ke bumi. Jodi melepaskan pantatnya, mengangkat kepalanya dari selangkangan Ana. Batang penisnya terasa sangat keras, dan nafasnya terdengar memburu tak beraturan. Ana pikir dia tak mungkin dapat menghentikan pria ini sekarang meskipun dia menginginkannya. Jodi naik ke atas sofa, menempatkan dirinya diantara paha Ana, yang tetap Ana biarkan terbentang lebar hanya untuknya.

Terlintas dalam pikirannya jika dia tetap meneruskan ini terjadi, milik Jodi adalah penis kedua yang akan memasuki tubuhnya dalam hidupnya. Sedikit gelembung rasa bersalah melayang dalam benaknya. Yang dengan cepat meletus menguap saat ujung kepala penis Jodi menyentuh bibir vaginanya, membuat sekujur tubuhnya seakan tersengat aliran listrik.

Dengan perlahan Jodi memasukkan penisnya menembus ke dalam tubuh Ana. Pada pertengahan perjalanannya dia menghentikan sejenak gerakannya, menikmati gigitan bibir vagina Ana pada batang penisnya dan tiba-tiba dia menghentakkan kedalam dengan satu tusukan. Dinding vaginanya terbuka menyambutnya, dan pelan-pelan Ana dapat merasakan dirinya menerima sesuatu yang lain memasuki tubuhnya kini. Tubuhnya merinding, perasaan menakjubkan ini merenggut nalarnya.

Jodi mengeluarkan separuh dari batang penisnya dan menghujamkannya kembali seluruhnya ke dalam vagina Ana.

Erangan keduanya terdengar saling bersahutan dan Jodi menahan penisnya sejenak di dalam vagina Ana, meresapi sensasinya. Manahan berat tubuhnya dengan kedua lengannya, dia menatap ke bawah pada istri sahabatnya ini sambil menggerakkan penisnya keluar masuk dalam vagina Ana dengan gerakan lambat.

Ana pejamkan matanya, mendesah lirih saat dia rasakan kejantanan Jodi keluar masuk dalam tubuhnya. Jodi melihat batang penisnya menghilang lalu muncul kembali dalam daging hangat basah milik Ana lagi dan lagi, dan gerakannya perlahan semakin cepat. Nafas keduanya semakin berat, Jodi bergerak semakin cepat, Ana menggelinjang, mengerang, kakinya terangkat keatas.

Kedua kakinya akhirnya jatuh dibelakang pantat Jodi yang mengayun keluar masuk. Tubuh Jodi menindih tubuh kecil wanita di bawahnya saat dia mengocok vaginanya semakin keras. Dia menciumi leher Ana, dan menghisap lubang telinganya dengan mulutnya, erangan keduanya terdengar mengiringi setiap gerakan tubuh mereka.

Lengan Ana melingkari tubuh Jodi, kukunya tertancap pada punggung Jodi saat kakinya terayun-ayun oleh gerakan pantat Jodi. Mulut Ana menyusuri leher Jodi, mencari bibirnya. Saat bibir mereka bertemu, mereka berciuman untuk pertama kalinya. Lidah Ana merangsak masuk ke dalam mulut Jodi mengiringi batang penisnya yang menggenjot tubuhnya berulang-ulang. Bibir keduanya saling melumat, saling mengerang dalam mulut masing-masing di atas sofa di ruang tengah itu. Sofa itu sedikit berderit akibat gerakan Jodi yang bertambah liar.

Ana dapat merasakan orgasmenya mulai tumbuh, dan dia menghentikan ciumannya, tak mampu menahan erangannya lagi. Mulut mungilnya mengeluarkan erangan yang sangat keras dan semakin keras saat penis keras Jodi semakin melebarkan vaginanya dan Jodi memasukinya bertambah dalam.

Seorang pria baru! Ana tak pernah melakukannya dengan pria lain selain Roy sebelumnya dan pria baru ini melakukannya dengan sangat hebat! Semuanya terasa bergerak cepat. Orgasmenya meledak, Ana mencoba menahan erangannya dengan menggigit bibir bawahnya. Dinding-dinding vaginanya berkontraksi mencengkeram batang penis pria baru ini dengan kuat, dan Ana menghentakkan pinggulnya keatas berlawanan dengan gerakan Jodi di atas tubuhnya, berusaha agar batang penis Jodi tenggelam semakin dalam pada tubuhnya saat ombak orgasme mengambil alih kesadarannya.

Jodi memandangi Ana saat dia dilanda orgasme, masih tetap mengocok penisnya dengan kecepatan yang dia mampu. Dia tak menyangka wanita pemalu dan pendiam ini akan begitu mudah ditaklukannya! Dia merasakan miliknya juga segera tiba, gerakannya semakin dipercepat.

Dalam beberapa tusukan kemudian, dan lalu meledaklah. Sejenak setelah orgasme Ana mereda, orgasme Jodi datang.

Tusukan terakhirnya membuat penisnya terkubur semakin jauh dalam vagina Ana. Dia menggeram, penisnya berdenyut hebat. Semburan demi semburan yang kuat keluar dari ujung penisnya mendarat dalam rahim Ana seakan tanpa jeda.

Ana menggoyangkan pantatnya naik ke atas, memeras semua sperma dari penis Jodi. Jodi tak bisa menahan tubuhnya lebih lama, dia jatuh menindih tubuh Ana di bawahnya, mencoba bernafas dengan susah payah.

Tangan Ana membelai punggung Jodi saat sperma terakhirnya keluar dari penisnya menyirami vaginanya. Keduanya masih berusaha untuk mengatur nafas. Kedua bibir mereka merapat, berciuman dengan lembut. Lidahnya menggelitik rongga mulut Ana dan ciuman mereka berubah menjadi liar saat penis Jodi mulai mengecil dalam vagina Ana. Tangan dan paha Ana mencengkeramnya erat, menahannya agar tetap berada dalam tubuhnya.

Dia mendapatkan pengalaman lain dengan pria ini. Pria kedua yang bercinta dengannya dalam 29 tahun usianya. Akhirnya mereka hentikan ciumannya. Jodi mengeluarkan penisnya yang setengah ereksi dari vagina Ana. Keduanya mengenakan pakaiannya masing-masing tanpa saling berkata-kata. Ana terlalu malu untuk mengucapkan sesuatu dan Jodi tak tahu harus berkata apa.

********

Roy pulang 30 menit kemudian – dia pulang lebih awal, tapi tak lebih awal (beruntunglah mereka). Ketiganya lalu makan malam, dan Ana tak dapat menyingkirkan pikirannya dari bayangan Jodi sepanjang waktu itu.

Roy dan Jodi kemudian sibuk dengan urusan pria yang tak begitu dimengerti oleh Ana. Dan malam berikutnya, mereka berdua duduk di meja makan bersama Ana. Para pria sedang bermain catur. Ana menghabiskan sepanjang harinya mengasuh bayi mereka. Kapanpun saat dia sedang sendiri, dia tak mampu hentikan dirinya memikirkan pengalamannya bersama Jodi kemarin. Dia merasa gairahnya menyala-nyala sepanjang hari itu, dan dia mempunyai beberapa menit untuk memuaskan dirinya dengan tangannya sendiri.

Saat menuangkan minuman pada suaminya dan Jodi malam itu, dia sangat bergairah, dan sangat basah. Setiap kali dia melirik Jodi, ada desiran halus pada vaginanya. Sekarang dia telah mencoba seorang pria lain, dan dia merasa ketagihan!

Jodi tak jauh beda. Dia bermasturbasi mebayangkan istri sahabatnya ini kemarin malam, sebelum tidur. Bayangan tubuh telanjangnya memenuhi benaknya sepanjang hari. Saat Roy pergi ke kamar mandi, Jodi beringsut mendekati Ana.

�Apa kamu menikmati waktu kita kemarin?� tanyanya berbisik.

�Ya.� Ana tersenyum manis. Sifatnya yang malu-malu membuat birahi Jodi terbakar.

�Apa kamu menginginkannya sekarang?� dia bertanya memastikan. Penisnya sudak mengeras sekarang. Ana terkejut dengan pertanyaannya yang sangat berani itu, malu-malu, lalu mengangguk.

Jodi memutuskan akan sedikit menggodanya. Membuat Ana semakin menginginkannya agar kesempatan mendapatkannya lagi semakin terbuka lebar. Dia menurunkan resleiting celananya dan melepaskan kancingnya, tangannya masuk ke dalam pakaian dalamnya. Dia mengeluarkan penisnya, yang sudah ereksi penuh. Nafas Ana tercekat di tenggorokan, denyutan di vaginanya memberinya sebuah sensasi. Batang penis itu berada dalam tubuhnya kemarin. Dia menginginkannya lagi sekarang.

Mereka mendengar pintu kamar mandi terbuka dan Jodi segara memasukkan penisnya kembali ke dalam celananya. Roy masuk ke dalam ruangan, tak mengira sahabatnya baru saja memperlihatkan penisnya yang ereksi pada istrinya.

Tak lama berselang, entah kenapa dewa kemujuran selalu berpihak pada mereka, Roy lagi-lagi mau ke kamar mandi. Saat dia berdiri dan bergegas ke kamar mandi, vagina istrinya berdenyut membutuhkan penis Jodi. Begitu Roy menghilang dari pandangan keduanya, Jodi langsung bangkit dari kursinya. Mata Ana berbinar terfokus pada tonjolan di celana Jodi saat mereka mendengar pintu kamar mandi ditutup.

Dia langsung menurunkan resleitingnya, dan mengeluarkan batang penisnya. Dengan cekatan Jodi mengocok penisnya sampai ereksi penuh, sangat dekat di wajah Ana. Jodi berdiri dei depan Ana, dan Ana langsung berlutut di hadapan sahabat suaminya.

Kepala penisnya menyentuh kulit pipinya, dan perlahan bergerak ke mulutnya. Saat Jodi merasa bibir lembut Ana menyentuh ujung kepala penisnya, dia merasa mulut itu membuka.

Segera saja kepala penis itu lenyap ke dalam mulut Ana, dan Jodi melihat bibir itu bergerak membungkus seluruh batang penisnya. Tangannya membelai rambut panjang Ana dengan lembut, menahan kepalanya saat seluruh bagian batang penisnya lenyap dalam mulut Ana.

Kepalanya segera bergerak maju mundur pada batang penis itu, suara basah dari hisapan mulutnya segera terdengar.

Kembali, mereka mendengar pintu kamar mandi dibuka, dan Jodi mengeluarkan penisnya dari mulut Ana dengan cepat. Agak kesulitan dia memasukkan penisnya kembali dalam celananya dan segera duduk kembali di kursinya, menutupi perbuatan mereka. Roy duduk dan memberi Ana ciuman kecil, tak tahu kalau istrinya baru saja mendapatkan sebuah batang penis yang lain dalam mulutnya.

Mereka kembali mendapatkan kesempatan sekali lagi di malam itu, dan mereka berusaha memanfaatkannya semaksimal mungkin. Bayi mereka menangis di lantai atas, Roy berinisiatif untuk pergi melihatnya. Ana lebih dari senang mengijinkannya. Dia sangat menginginkan penis itu, tapi dia tak mampu berbuat apa-apa. Meskipun mendapatkannya di dalam mulutnya tak mampu meredakan gairahnya.

Mereka dapat mendengar bunyi langkah kaki Roy yang menaiki tangga, dan Ana langsung berdiri. Dia tak pernah se agresif ini! Tapi ke’hausannya’ akan penis itu mampu merubah tabiatnya. Hanya sekedar untuk segera melihatnya lagi! Dia langsung berlutut di antara paha Jodi, dan Jodi segera membukanya untuknya�

Tangan mungilnya dengan cekatan melepaskan kancing dan resleitingnya, dan dia langsung membukanya dalam sekejap. Ana meraih ke dalam celana dalam Jodi dan mengeluarkan penis kerasnya. Vaginanya langsung basah hanya dengan memandangnya saja. Tangannya yang kecil mengocoknya, saat lidahnya menjilati dari pangkal batang penis Jodi hingga ke ujung.

Sekali lagi, dia kembali memasukkannya ke dalam mulutnya. Menghisapnya dengan rakus hingga mengeluarkan bunyi, tak menghiraukan resiko kepergok suaminya. Jodi mendengarkan dengan seksama gerakan dari lantai atas, memastikan Roy tidak turun ke bawah.

Jodi menatapnya. Bibirnya membungkus batang penisnya dengan erat, kepala penisnya tampak bekilatan basah terkena lampu ruangan ini saat itu keluar dari mulutnya, mata Ana terpejam menikmati. Dia ternyata begitu pintar memberikan blow job! Jodi sangat ingin menyetubuhi wanita ini, meskipun hanya sesaat.

Gairahnya sudah tak terbendung lagi, dan dia memegang pipi Ana, batang penisnya keluar dari mulutnya. Jodi berdiri, penisnya mengacung tegang, dan Ana berdiri bersamaan, memandangnya dengan api gairah yang sama. Jodi menciumnya, lembut, melumat bibirnya. Dia menciumnya lagi, dan lidah mereka saling melilit. Lalu ciuman itu berakhir. Jodi memutar tubuh Ana membelakanginya. Ana merasakan tangan Jodi berada pada vaginanya, berusaha melepaskan kancing celananya.

�Jangan�� desahan lirih keluar dari mulutnya. Dia tak tahu kenapa kata itu keluar dari mulutnya saat dia ingin mengucapkan kata ‘ya’. Celananya jatuh hingga lututnya, memperlihatkan pantatnya yang dibungkus dengan celana dalam katun berwarna putih. Jodi merenggut kain itu dan langsung menyentakkannya ke bawah, membuat pantat Ana terpampang bebas di hadapannya. Jodi masih dapat mendengar suara gerakan di lantai atas jadi dia tahu dia aman untuk beberapa saat, dia hanya perlu memasukkan penisnya ke dalam vaginanya, walaupun untuk se detik saja!

Nafas keduanya memburu, dan Ana sedikit menundukkan tubuhnya ke depan, tangannya bertumpu pada meja makan, membuka lebar kakinya. Jodi jauh lebih tinggi darinya, penisnya berada jauh di atas bongkahan pantatnya. Dia sedikit menekuk lututnya agar posisinya tepat. Dia semakin menekuk lututnya, sangat tidak nyaman, tapi dia sadar kalau dia terlalu tinggi untuk Ana. Dia tahu dia akan merasa kesulitan dalam posisi ini, tapi hasratnya semakin mendesak agar terpenuhi segera.

Dia menggerakkan pinggulnya ke depan, ujung kepala penisnya menyentuh bibir vaginanya. Ana sudah teramat basah! Dan itu semakin mengobarkan api gairah Jodi. Saat bibir vagina Ana sedikit mencengkeram ujung kepala penisnya, Jodi tahu jalan masuknya sudah tepat. Dia mendorong ke depan. Ana menghisapnya masuk ke dalam, separuh dari penisnya masuk ke dalam dengan cepat.

Ana mendesah, merasa Jodi memasukinya. Jodi mencengkeram pantat Ana dan memaksa memasukkan penisnya semakin ke dalam. Batang penisnya sudah seluruhnya terkubur ke dalam cengkeraman hangatnya. Jodi mulai menyetubuhinya dari belakang, menarik penisnya separuh sebelum mendorongnya masuk kembali, lagi dan lagi. Serasa berada di surga bagi mereka berdua. Jodi berada di dalam vaginanya hanya beberapa detik, tapi bagi keduanya itu sudah dapat meredakan gelora api gairah yang membakar.

Tiba-tiba Jodi mendengar gerakan dari lantai atas. Ana tak menghiraukannya, dia sudah tenggelam jauh dalam perasaannya. Jodi mengeluarkan penisnya dari vagina Ana. Sebenarnya Ana ingin teriak melampiaskan kekesalannya, tapi segera dia sadar akan bahaya yang mengancam mereka berdua, segera saja dia menarik celana dan celana dalamnya sekaligus ke atas. Saat Roy datang, mereka berdua sudah duduk kembali di kursinya masing-masing, gusar.

Jodi dan Ana menghabiskan sisa malam itu dengan gairah yang tergantung. Saat malam itu berakhir, Jodi segera bergegas pergi ke kamarnya dan langsung mengeluarkan penisnya. Hanya dibutuhkan 3 menit saja baginya bermasturbasi dan legalah�

Tapi bagi Ana, tidaklah semudah itu. Kamar tidurnya berada di lantai yang berlainan dengan kamar tamu yang dihuni Jodi, dan dia tak punya kesempatan untuk melakukan masturbasi. Bahkan Roy tak mencoba untuk bercinta dengannya malam itu! Seperempat jam ke depan dilaluinya dengan resah. Ana memberi beberapa menit lagi untuk suaminya sebelum dia tak mampu membendungnya lagi.

Dia turun dari tempat tidur, setelah memastikan suaminya sudah tertidur lelap. Dia mengendap-endap menuju ke kamar tamu. Malam itu dia hanya memakai kaos putih besar hingga lututnya dan celana dalam saja untuk menutupi tubuh mungilnya.

Dengan hati-hati dia membuka pintu kamar Jodi, menyelinap masuk, dan menutup perlahan pintu di belakangnya. Jodi sudah tertidur beberapa menit yang lalu. Ana berdiri di samping tempat tidur, memandang pria yang tertidur itu, memutuskan bahwa dia akan melakukannya. Ini tak seperti dirinya! Dia tak pernah seagresif ini! Dia tak pernah berinisiatif! Tapi sekarang, terjadi perubahan besar.

Ditariknya selimut yang menutupi tubuh Jodi, Jodi tergolek tidur di atas kasur hanya memakai celana dalamnya. Ana mencengkeram bagian pinggirnya dan dengan cepat menariknya turun hingga lututnya, membebaskan penis Jodi yang masih lemas. Dengan memandangnya Ana merasakan desiran halus pada vaginanya. Dia tak percaya Jodi tak terbangunkan oleh perbuatannya tadi! Yah, baiklah, dia tahu bagaimana cara membangunkannya.

Ana duduk di samping Jodi, dengan perlahan membuka kaki Jodi ke samping. Tangan mungilnya meraih penis Jodi yang masih lemas menuju ke mulutnya. Rambut panjangnya jatuh tergerai di sekitar pangkal paha Jodi. Jodi setengah bangun, merasa nyaman. Penisnya membesar dalam mulut Ana, dan sebelum ereksi penuh, dia akhirnya benar-benar terjaga. Tak membutuhkan waktu lama baginya untuk mengetahui apa yang sedang terjadi – istri sahabatnya sedang menghisap penisnya!

Dia mendesah, tangannya meraih ke bawah dan mengelus rambut panjang Ana saat dengan pasti penisnya semakin mengeras dalam mulut Ana. Merasakan penisnya yang semakin membesar dalam mulutnya membuat celana dalam Ana basah, dan dia mulai menggerakkan kepalanya naik turun. Dia menghisap dengan berisik, lidahnya menjalar naik turun seperti seorang professional.

Jodi dapat mendengar bunyi yang dikeluarkan mulut Ana saat menghisap penisnya, dan dia dapat melihat bayangan tubuh Ana yang diterangi cahaya bulan yang masuk ke dalam kamarnya yang gelap. Ana sedang memberinya blow job yang hebat. Untunglah dia bermasturbasi sebelum tidur tadi, kalau tidak pasti dia tak akan dapat bertahan lama.

Ana tak mampu menahannya lagi. Dia ingin vaginanya segera diisi. Dia sangat terangsang, dia sangat membutuhkan penis itu dalam vaginanya seharian tadi. Dikeluarkannya penis Jodi dari dalam mulutnya, dan berdiri dengan bertumpukan lututnya di atas tempat tidur itu. Tangannya menarik bagian bawah kaosnya ke atas dan menyelipkan kedua ibu jarinya di kedua sisi celana dalamnya dan mulai menurunkannya. Diangkatnya salah satu kakinya untuk melepaskan celana dalam itu dari kakinya. Kaki yang satunya lagi dan kemudian merangkak naik ke atas kasur setelah menjatuhkan celana dalamnya ke atas lantai. Nafasnya sesak, menyadari apa yang menantinya.

Diarahkannya batang penis Jodi ke atas dengan tangannya yang kecil dan bergerak ke atas Jodi, memposisikan vaginanya di atasnya. Jodi dapat merasakan bibir vagina Ana yang basah menyentuh ujung kepala penisnya saat Ana mulai menurunkan pinggulnya.

Daging dari bibir vaginanya yang basah membuka dan kepala penis Jodi menyelinap masuk. Ana mengerang lirih, tubuhnya yang disangga oleh kedua lengannya jadi agak maju ke depan. Ana semakin menekan ke bawah, membuat keseluruhan batang penis Jodi akhirnya tenggelam ke dalamnya.

Erangan Ana semakin terdengar keras. Dia merasa sangat penuh! Jodi benar-benar membukanya lebar! Ana semakin menekan pinggulnya ke bawah dan dia mulai menciumi leher Jodi, berusaha menahan Jodi di dalam tubuhnya. Bibir mereka bertemu dan saling melumat dengan bernafsu. Lidah Ana menerobos masuk ke dalam mulut Jodi, menjalar di dalam rongga mulutnya saat dia tetap menahan batang penis Jodi agar berada di dalam vaginanya.

Jodi membalas lilitan lidah Ana, tangannya bergerak masuk ke balik kaos yang dipakai Ana, bergerak ke bawah tubuhnya hingga akhirnya tangan itu mencengkeram bongkahan pantat Ana. Tangannya mengangkat pantat Ana ke atas, membuat tubuhnya naik turun di atasnya – Ana tetap tak membiarkan batang penis Jodi teangkat terlalu jauh dari vaginanya!

Tak menghiraukan keberadaan Roy yang masih terlelap tidur di kamarnya, mereka berdua berkonsentrasi terhadap satu sama lainnya. Tangan Jodi naik ke punggung Ana, menarik kaos yang dipakai Ana bersamanya. Ciuman mereka merenggang, Ana mengangkat tubuhnya, tangannya mengangkat ke atas saat Jodi melepaskan kaosnya lepas dari tubuhnya. Payudaranya terbebas. Jodi melihatnya untuk pertama kalinya. Di dalam keremangan cahaya, Jodi masih dapat menangkap keindahannya. Payudaranya yang tak begitu besar dengan putting susu yang keras menantang, dan dia menggoyangkannya dihadapan Jodi, menggodanya.

Jodi mengangkat tubuhnya, tangannya yang besar menahan punggung Ana saat dia menghisap putingnya ke dalam mulutnya. Ana menggelinjang kegelian saat lidahnya bergerak melingkari sebelah payudaranya sebelum mencium yang satunya lagi. Pada waktu yang bersamaan Jodi mengangkat pantatnya, masih berusaha agar tetap tenggelam dalam vaginanya, tapi bergerak keluar masuk dengan pelan. Tangannya meremas payudara Ana yang bebas, sedangkan mulutnya terus merangsang payudara yang satunya dengan mulutnya.

Ana memandang Jodi yang merangsang payudaranya, tangannya membelai rambut Jodi dengan lembut. Ana merasa penis Jodi bergerak keluar sedikit tapi tak lama kemudian masuk kembali ke dalam vaginanya. Dia merasa sangat nyaman, sangat berbeda di dalam tubuhnya. Dia mulai menggoyang, mengimbangi kocokan Jodi yang mulai bertambah cepat.

Jodi melepaskan mulut dan tangannya dari payudara Ana dan rebah kembali ke atas kasur. Ana mulai mengangkat pinggulnya naik ke atas hingga batang penis Jodi nyaris terlepas ke luar seluruhnya sebelum menghentakkan pinggulnya ke bawah lagi. Tangan Jodi kembali pada pantat Ana, meremasnya sambil memandangi wanita yang telah menikah ini menggoyang tubuhnya tanpa henti. Dengan tanpa bisa dibendung lagi erangan demi erangan semakin sering terdengar keluar dari mulut Ana.

Orgasme yang sangat dinantikannya seharian ini mulai terbangun dalam tubuhnya. Dengan meremas pantatnya erat, Jodi menggerakkan tubuh Ana naik turun semakin keras dan keras. Hentakan tubuh mereka saling bertemu. Nafas Ana semakin berat, Penis Jodi menyentak dalam tubuhnya berulang kali.

Dengan cepat orgasmenya semakin mendekat. Ana mempercepat kocokannya pada penis Jodi, menghentakkan bertambah cepat seiring orgasmenya yang mendesak keluar. Ana tak mampu membendungnya lebih lama lagi, pandangannya mulai menjadi gelap. Jantungnya berdegup semakin kencang, otot vaginanya berkontraksi, seluruh sendi tubuhnya bergetar saat dia keluar dengan hebatnya. Mulutnya memekik melepaskan himpitan yang menyumbat aliran nafasnya.

Melihat pemandangan itu gairah Jodi semakin memuncak, dia tak memberi kesempatan pada Ana untuk menikmati sensasi orgasmenya. Diangkatnya tubuh mungil wanita itu, dan membaringkan di sampingnya. Dia bergerak ke atas tubuh Ana dan Ana membuka pahanya melebar menyambutnya secara refleks.

Jodi memandangi kepala penisnya yang menekan bibir vagina Ana. Dengan pelan dia mulai masuk, dan mendorongnya masuk ke dalam lubang hangatnya. Ana mengangkat kakinya ke udara, membukanya lebar lebar untuknya. Jodi menahan berat tubuhnya dengan kedua lengannya.

Jodi memberinya satu dorngan yang kuat. Ana memekik, ombak kenikmatan menggulungnya saat batang keras itu memasuki tubuhnya. Jodi mulai menyetubuhinya tanpa ampun, Ana telah sangat membakar gairahnya. Jodi mengocokkan penisnya keluar masuk dalam vagina istri sahabatnya yang berada di bawah tubuhnya dengan cepat, kedua kaki Ana terayun-ayun di atas pantatnya yang menghentak.

Tempat tidur sampai bergoyang karena hentakan Jodi. Ana menggigit bibirnya untuk meredam erangannya yang semakin bertambah keras.

Jodi mulai kehilangan kontrol. Penisnya keluar masuk dalam vagina Ana sebelum akhirnya, dia menarik keluar batang penisnya dengan bunyi yang sangat basah.

Jodi mengerang, batang penisnya berdenyut hebat dalam genggaman tangannya. Sebuah tembakan yang kuat dari cairan kental putih keluar dari ujung kepala penisnya dan menghantam perut Ana, beberapa darinya bahkan sampai di payudaranya.

Ana menarik nafas, dadanya terasa sesak saat dia melihat tembakan demi tembakan sperma yang kuat keluar dari penis Jodi, dan mendarat di atas perutnya. Terasa sangat panas pada kulit perutnya, tapi semakin membakar gairahnya menyadari bahwa itu bukan semburan sperma suaminya, tapi dari seorang pria lain.

Akhirnya, sperma terakhir menetes dari penis Jodi, menetes ke atas rambut kemaluan Ana yang terbaring di depannya dengan kaki terpentang lebar. Dengan mata yang terpejam, Ana tersenyum puas.

�Aku membutuhkannya� bisiknya. Mereka terdiam beberapa saat meredakan nafas yang memburu sebelum akhirnya mulai membersihkan tubuh basah mereka. Jodi mencium dengan lembut bibir Ana yang tersenyum.

Ana memakai kaosnya dan menggenggam celana dalamnya dalam tangan, melangkah keluar dari kamar itu dengan perasaan yang sangat lega.

********

Jodi bangun di keesokan harinya. Peristiwa semalam langsung menyergap benaknya, penisnya mulai mengeras. Dikeluarkannya batang penisnya dan perlahan mulai mengocoknya.

Dia merasa sangat senang saat mendengar ada seseorang yang sedang mandi. Dimasukkannya penisnya kembali kedalam celana dalamnya, bergegas memakai celana jeansnya dan bergegas keluar kamar dengan bersemangat, turun ke lantai bawah.

Dia berharap yang sedang mandi adalah Roy dan Ana ada di lantai bawah. Dia mendengar seseorang sedang membuat kopi di dapur. Dia segera ke sana dan ternyata�

Ana masih dengan pakaian yang dikenakannya malam tadi, sebuah kaos besar hingga lutut, dan sebuah celana dalam saja di baliknya. Dia menoleh saat mendengar ada yang mendekat, dan langsung tersenyum saat mengetahui siapa yang datang. Terasa ada desiran halus di vaginanya saat memandang Jodi.

Ana terkejut saat tangan Jodi melingkar di pinggangnya memeluknya erat dan mencium bibirnya. Lalu Ana sadar ada seseorang yang sedang mandi di lantai atas dan Roy lah yang sedang berada di kamar mandi itu. Bibirnya membalas lumatan Jodi dengan menggebu saat tangan Jodi menyusup ke dalam kaosnya untuk menyentuh payudaranya.

Ana melenguh di dalam mulut Jodi yang memeluknya merapat ke tubuhnya. Desiran gairah memercik dari payudaranya langsung menuju ke vaginanya, membuatnya basah. Wanita mungil itu tak berdaya dalam dekapan Jodi, tangan Ana melingkari leher Jodi.

Mereka berciuman dengan penuh gairah, lidah saling bertaut, perlahan Jodi mendorong tubuh Ana merapat ke dinding. Tangannya meremas bongkahan pantat Ana di balik kaosnya. Dan Ana sangat merasakan tonjolan pada bagian depan celana jeans Jodi yang menekan perutnya.

Ciuman Ana turun ke leher Jodi, lidahnya melata menuju putting Jodi. Ana membiarkan Jodi mengangkat tubuhnya ke atas meja, memandangnya dengan pasif saat Jodi menyingkap kaosnya hingga dadanya. Ana mengangkat kakinya bertumpu pada tepian meja, mempertontonkan celana dalam putihnya.

Vaginanya berdenyut tak terkontrol, menantikan apa yang akan terjadi berikutnya. Jodi berlutut di hadapannya, dia dapat mencium aroma yang kuat dari lembah surganya saat hidungnya bergerak mendekat.

Perlahan diciumnya vagina Ana yang masih tertutupi kain itu, Ana mendesah, kenikmatan mengaliri darahnya. Untuk pertama kalinya, Ana merasa gembira saat Roy berada lama di dalam kamar mandi!

Dengan tak sabar, tangannya menuju ke pangkal pahanya. Jodi hanya menatapnya saat tangan Ana menarik celana dalamnya sendiri ke samping, memperlihatkan rambut kemaluannya, dan kemudian bibir vaginanya yang kemerahan.

Ana menatap pria yang berlutut di antara pahanya, api gairah tampak berkobar dalam matanya, menahan celana dalamnya ke samping untuknya. Jodi menatap matanya seiring bibirnya mulai mencium bibir vaginanya. Membuat lebih banyak desiran kenikmatan mengguyur tubuhnya dan dia mendesah melampiaskan kenikmatan yang dirasakannya.

Lidah Jodi mulai menjilat dari bagian bawah bibir vagina Ana sampai ke bagian atasnya, mendorong kelentitnya dengan ujung lidahnya saat dia menemukannya. Diselipkannya lidahnya masuk ke dalam lubang vaginanya, mersakan bagaimana rasanya cairan gairah Ana.

Dihisapnya bibir vagina itu ke dalam mulutnya dan dia mulai menggerakkan lidahnya naik turun di sana, membuat Ana semakin basah.

Desahannya terdengar, menggoyangkan pinggulnya di wajah Jodi. Jodi melepaskan bibirnya, lidahnya bergerak ke kelentitnya. Dirangsangnya tonjolan daging sensitif itu menggunakan lidahnya dalam gerakan memutar.

Ana menaruh kakinya pada bahu Jodi, duduknya jadi tidak tenang. Tiba-tiba, Jodi menghisap kelentitnya ke dalam mulutnya, menggigitnya diantara bibirnya.

Ana memekik agak keras saat serasa ada aliran listrik yang menyentak tubuhnya. Lidah Jodi bergerak berulang-ulang pada kelentit Ana yang terjepit diantara bibirnya, tahu bahwa titik puncak Ana sudah dekat. Dilepaskannya kelentit itu dari mulutnya dan tangannya menggantikan mengerjai kelentit Ana dengan cepat.

�Oh Tuhan� � bisiknya mendesah, merasakan orgasmenya mendekat. Jari Jodi bergerak tanpa ampun, pinggul Ana terangkat karenanya. Ana menggigit bibirnya berusaha agar suara jeritannya tak terdengar sampai kepada suaminya yang berada di kamar mandi saat orgasmenya datang dengan hebatnya. Dadanya sesak, nafasnya terhenti beberapa saat, dinding-dinding vaginanya merapat.

Kedua kakinya terpentang lebar di belakang kepala Jodi. Ana mendesah hebat, akhirnya nafasnya kembali mengisi paru-parunya mengiringi terlepasnya orgasmenya.

Jodi berdiri dan langsung mengeluarkan penisnya. Ana memandang dengan lapar pada batang penis dalam genggaman tangan Jodi. Sebelah tangan Ana masih memegangi celana dalamnya ke samping saat tangannya yang satunya lagi meraih batang penis Jodi. Tangan kecil itu menggenggamnya saat Jodi maju mendekat.

Dengan cepat Ana menggesek-gesekkannya pada bibir vaginanya yang basah, berhenti hanya saat itu sudah tepat berada di depan lubang masuknya. Mereka berdua mendengarkan dengan seksama suara dari kamar mandi di lantai atas yang masih terdengar.

Jodi melihat ke bawah pada kepala penisnya yang menekan bibir vagina Ana.

Jodi mendorong ke depan dan menyaksikan bibir itu membuka untuknya, mengijinkannya untuk masuk. Desahan Ana segera terdengar saat dia mersa terisi. Jodi terus mendorong, vagina Ana terus menghisapnya sampai akhirnya, Jodi berada di dalamya dalam satu dorongan saja.

Ana sangat panas dan mencengkeramnya, dan Jodi membiarkan penisnya terkubur di dalam sana untuk beberapa saat, meresapi perasaan yang datang padanya. Tangan Ana masih menahan celana dalamnya ke samping, tangan yang satunya meraih kepala Jodi mendekat padanya.

Lidahnya mencari pasangannya dalam lumatan bibir yang rapat. Dengan pelan Jodi menarik penisnya. Dia mendorongnya masuk kemabali, keras, dan Ana mengerang dalam mulutnya seketika. Tubuh mereka saling merapat, kaki Ana terjuntai terayun dibelakang tubuh Jodi dalam tiap hentakan.

Roy yang masih berada di kamar mandi tak mengira di lantai bawah penis sahabatnya sedang terkubur dalam vagina istrinya.

Sementara itu Ana, sedang berada di ambang orgasmenya yang lain. Penis pria ini menyentuhnya dengan begitu berbeda! Terasa sangat nikmat saat keluar masuk dalam tubuhnya seperti itu! Dia orgasme, melenguh, melepaskan ciumannya.

Jodi mundur sedikit dan melihat batang penisnya keluar masuk dalam lubang vaginanya yang kemerahan, tangannya yang kecil menahan celana dalamnya jauh-jauh ke samping yang membuat Jodi heran karena kain itu tak robek. Dia mulai menyutubuhinya dengan keras, menyadari kalau mungkin saja dia tak mempunyai banyak waktu lagi.

Jika Roy masuk ke sudut ruangan itu, dia akan melihat ujung kaki istrinya yang terayun dibelakang pantat Jodi. Celana jeans Jodi merosot hingga mata kakinya, celana dalamnya berada di lututnya, dan pantatnya mengayun dengan kecepatan penuh diantara paha Ana yang terbuka lebar. Roy mungkin mendengar suara erangan kenikmatan istrinya.

Jodi terus mengocok, dia dapat merasakan kantung buah zakarnya mengencang dan dia tahu itu tak lama lagi. Dia menggeram, memberinya beberapa kocokan lagi sebelum dilesakkannya batang penisnya ke dalam vagina wanita bersuami itu dan menahannya di dalam sana.

Dia menggeram hebat, penisnya menyemburkan spermanya yang panas di dalam sana. Begitu banyak sperma yang tertumpah di dalam vagina Ana.

Erangan keduanya terdengar saling bersahutan untuk beberapa saat hingga akhirnya mereka tersadar kalau suara dari dalam kamar mandi sudah berhenti, dan tak menyadari sudah berapa lama itu tak terdengar.

Bibir Jodi mengunci bibirnya dan mereka saling melumat untuk beberapa waktu seiring kejantanan Jodi yang melembut di dalam tubuhnya. Kemudian mereka saling merenggang dan Jodi mengeluarkan penisnya yang setengah ereksi itu dari vagina Ana. Dengan cekatan dia mengenakan pakaiannya kembali. Ana membiarkan celana dalamnya seperti begitu. Dia merasa celananya menjadi semakin basah saat ada sperma Jodi yang menetes keluar dari vaginanya saat dia berdiri.

Roy turun tak lama berselang, siap untuk sarapan.
Baca SelengkapnyaKunjungan Sahabat Lama | Cerita Dewasa